"Dengan alasan berbasis bukti, kami akan membuatnya transparan mengapa peringkat prioritas ditetapkan ke kelompok tertentu," kata komisi itu.
Di Perancis, publik secara aktif diajak berkonsultasi tentang prioritas penerima vaksin.
Sementara seorang petinggi Partai Buruh meminta pemerintah untuk memberikan prioritas kepada orang yang rentan, tunawisma, dan penghuni tempat penampungan malam.
Ekonom kesehatan di University of Oxford Philip Clarke mengatkan, urgensi daftar prioritas akan bergantung pada berapa lama waktu yang dibutuhkan vaksin tersedia secara luas.
"Artinya, jika setiap orang memiliki akses selama beberapa minggu, mungkin tidak masalah siapa yang mengambil vaksin pertama atau terakhir," kata dia.
"Tetapi jika vaksin diluncurkan perlahan, selama berbulan-bulan, mungkin sangat penting siapa yang pergi lebih dulu atau terakhir," tambahnya.
Baca Juga: Ini Kata Guru Besar FK UI Terkait Maju Mandurnya Vaksinasi Corona
China Prioritas Warga ke Luar Negeri
China memiliki pertimbangan berbeda soal kelompok prioritas penerima vaksin, karena risiko utamanya merupakan kasus impor.
China telah menempatkan warga negara dengan rencana perjalanan ke luar negeri di antara kelompok-kelompok yang diprioritaskan untuk penggunaan vaksin darurat.
Selain mencegah warganya membawa virus pulang, tindakan ini juga mengurangi risiko warga negara China menjadi pembawa virus di luar negeri.
Jadi, kelompok pertama yang mendapatkan akses di China adalah diplomat, pekerja di perusahaan milik negara, dan karyawan pembuat vaksin.
Baca Juga: Soal Vaksin Corona, Pemerintah Diminta Terus Kembangkan Vaksin Merah Putih
Di Indonesia
Vaksin corona yang akan disuntikkan memang belum tiba di Indonesia. Tetapi, pemerintah tampaknya tidak ingin membuang waktu menyiapkan diri.
Belum lama ini pemerintah menggelar simulasi pemberian vaksin corona atau Covid-19 di Puskesmas Harapan Keluarga, Bogor, Jawa Barat, pada 18 November 2020.
Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ke lokasi.
Vaksinasi massal corona Indonesia paling cepat baru bisa dilakukan tahun 2021, setelah mengantongi izin dari BPOM.
Vaksin corona akan diberikan kepada 107 juta warga dengan dua skema, yakni gratis lewat program pemerintah untuk sekitar 32 juta orang dan berbayar atau mandiri untuk 75 juta lainnya.
Presiden Jokowi juga telah mengantongi kelompok masyarakat yang akan diprioritaskan mendapat suntik vaksin pertama kali.
Pertama, para tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat. Kemudian, anggota TNI dan Polri juga didahulukan.
Selanjutnya pelayan publik, ASN di tempat-tempat yang menyangkut pelayanan pada masyarakat juga diprioritaskan.
"Selain itu, guru juga sama didahulukan. Kita sudah punya list kok, siapa-siapa yang disuntik dan di lokasi mana," jelas Jokowi.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Akhir 2020 atau Awal 2021, Jokowi: Kaidah Ilmiah Wajib Diikuti
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.