JAKARTA, KOMPAS.TV - Jika nanti vaksin Covid-19 telah tersedia, maka pemberiannya akan dilakukan sesuai urutan prioritas.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), urutan pertama akan diberikan kepada para tenaga kesehatan dan pelayanan publik.
Baca Juga: Ini Urutan Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto dalam konferensi pers secara online (daring), Senin (19/10/2020).
Menurut Yuri, hal tersebut sudah sesuai dengan hasil diskusi bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa ahli di dunia.
Yuri menjelaskan, urutan pertama pemberian vaksin Covid-19 diberikan pada tenaga kesehatan itu karena berisiko tinggi.
Lalu, tenaga kesehatan yang akan diberikan vaksin juga terbagi lagi ke dalam beberapa urutan.
"Tenaga kesehatan yang diberikan pertama adalah tenaga kesehatan yang ada di RS rujukan yang melayani pasien Covid-19," ujar Yuri, Senin.
Selanjutnya, tenaga kesehatan yang akan diberikan vaksin Covid-19 adalah petugas kesehatan di laboratorium.
Petugas kesehatan yang ada di laboratorium disebut Yuri memiliki risiko tinggi karena sehari-hari berhadapan dengan virus.
"Yang berbahaya karena berhadapan dengan virusnya," kata Yuri.
Selain itu, tenaga kesehatan yang sehari-harinya melakukan contact tracing juga menjadi urutan pertama yang mendapatkan vaksin Covid-19.
Hal itu lantaran tenaga kesehatan berisiko tinggi tertular Covid-19 karena bertugas mencari kasus baru.
"Jumlah kelompok ini kalau kita perhitungkan sekitar hampir 2 jutaan," kata Yuri.
Di samping tenaga kesehatan, kategori pelayanan publik pun masuk urutan pertama pemberian vaksin Covid-19.
Mereka di antaranya adalah petugas yang memastikan berjalannya protokol kesehatan, Satpol PP, Polri, TNI yang bersama-sama menegakkan protokol kesehatan, pegawai di stasiun, pelabuhan, dan kelompok-kelompok yang masuk profesi pekerjaan berisiko.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah kini dapat kepastian terkait ketersediaan vaksin Covid-19 untuk 9,1 juta penduduk Indonesia.
Baca Juga: Akhir Tahun, Pemerintah Pastikan Vaksin Covid-19 Tersedia untuk 9,1 Juta Orang
Total 9,1 juta orang menerima dosis vaksin COVID-19 yang berasal dari Sinovac, Sinopharm, dan Cansino.
Ketiga perusahaan itu telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November mendatang.
Hal ini sebagaimana dilansir dari siaran pers di laman Kemenkomarives pada Senin (12/10/2020).
Pernyataan itu juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto dalam konferensi pers secara online (daring), Senin (19/10/2020).
Menurut Yuri, vaksin yang dimaksud berasal dari produsen luar negeri itu telah lolos uji klinis fase ketiga.
"Kami bersama Kementerian BUMN, Kemenkomarives, BPOM, Kemenag, MUI dan Bio Farma bertemu produsen-produsen vaksin yang sudah selesaikan uji klinis tahap ketiga," ujar Yuri.
"Kalau ditotal pada November dan Desember mendatang, kita sudah mendapatkan kepastian ketersediaan (vaksin) untuk digunakan vaksinasi bagi 9,1 juta orang," tutur Yuri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.