Aris mengatakan, bukti kesadaran masyarakat akan bencana itu juga terlihat dari program studi (Prodi) kebencanaan yang ramai peminat.
Baca Juga: Potensi Tsunami di Selatan Pulau Jawa Setinggi 20 Meter, BMKG Ingatkan Hal Ini yang Perlu Dilakukan
Selain itu, eksistensi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap daerah juga mengindikasikan bahwa pemerintah telah meningkatkan kesiapsiagaannya dalam menghadapi bencana.
"Artinya pemerintah juga semakin meningkatkan kesiapsiagaan dan kesiapan menghadapi bencana dengan adanya unit-unit khusus. Demikian juga dengan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kebencanaan," jelas dia.
Aris menjelaskan, paradigma pemerintah dalam penanggulangan bencana pun kini telah bergeser dari responsif menjadi kesiapsiagaan.
Meski demikian, ia mengingatkan agar pemerintah terus meningkatkan kesiapan masyarakat terhadap bencana, sehingga meminimalisir dampaknya.
Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat.
Baca Juga: Riset ITB Potensi Tsunami 20 Meter Bikin Geger
Aris menyebutkan, yang perlu diwaspadai saat ini adalah masyarakat tak boleh terlena, khususnya di daerah rawan yang lama tidak terjadi bencana.
"Ada sebuah adagium yang mengatakan, 'bencana itu datang kalau kita sudah lupa bencana sebelumnya'," kata Aris.
"Masyarakat kita kan tipenya mudah lupa terhadap suatu kejadian, sehingga perlu berulang-ulang kita ingatkan, agar program pengurangan risiko bencana ini bisa berjalan lebih maksimal," lanjut dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.