Kompas TV lifestyle kesehatan

5 Makanan yang Dapat Hasilkan Gas dalam Perut

Kompas.tv - 5 Maret 2025, 01:05 WIB
5-makanan-yang-dapat-hasilkan-gas-dalam-perut
Brokoli. (Sumber: Annie Spratt on Unsplash)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV- Saat berpuasa, tubuh mengalami perubahan pola makan yang dapat memengaruhi sistem pencernaan. Salah satu masalah yang sering muncul adalah perut kembung akibat gas berlebih, yang dapat mengganggu kenyamanan saat menjalankan ibadah.

Tanpa disadari, beberapa jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur atau berbuka dapat memicu produksi gas di dalam perut. Akibatnya, perut terasa penuh, begah, mudah buang angin hingga menimbulkan rasa tidak nyaman. 

Melansir laman Healthline, berikut makanan yang dapat menghasilkan gas dalam perut.

Baca Juga: 5 Makanan yang Menghambat Penyerapan Kalsium

1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan menjadi salah satu makanan yang dapat menghasilkan gas dalam perut. Makanan jenis ini mengandung raffinose atau gula kompleks yang sulit dicerna oleh enzim dalam usus kecil di dalam tubuh. 

Akibatnya, raffinose mencapai usus besar dalam keadaan belum terurai dan difermentasi oleh bakteri usus. Proses fermentasi ini menghasilkan gas seperti hidrogen, karbon dioksida, dan metana, yang dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi gas dalam sistem pencernaan.

Kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang tanah, dan kacang hijau, menjadi makanan yang menghasilkan gas tertinggi karena mengandung banyak rafinosa.

2. Sayuran jenis cruciferous

Sayuran jenis cruciferous, seperti brokoli, kembang kol, kubis, dan asparagus banyak mengandung serat dan rafinosa. Serat, meskipun bermanfaat bagi pencernaan, tidak sepenuhnya dicerna di usus kecil dan langsung menuju usus besar. 

Di sana, bakteri usus memfermentasi serat ini dan menghasilkan gas seperti hidrogen, karbon dioksida, dan metana. Hal yang sama terjadi pada raffinose, gula kompleks yang sulit dipecah oleh enzim pencernaan tubuh.

Meskipun dapat menyebabkan perut kembung, sayuran cruciferous tetap kaya manfaat karena mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Untuk mengurangi efek kembung, Anda dapat memasak sayuran jenis ini hingga benar-benar matang.

Selain itu, konsumsi sayuran jenis cruciferous dalam porsi yang tidak berlebihan.

3. Buah-buahan

Buah-buahan seperti apel, pir, peach, dan pisang mengandung sorbitol dan gula alkohol alami yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih dalam sistem pencernaan. Senyawa ini sulit dicerna sepenuhnya di usus halus, sehingga mencapai usus besar dalam bentuk yang masih dapat difermentasi oleh bakteri di sana. 

Proses fermentasi ini menghasilkan gas seperti hidrogen, karbon dioksida, dan metana, yang bisa menyebabkan kembung, perut kembung, atau ketidaknyamanan pencernaan pada beberapa orang. Terutama, mereka yang sensitif terhadap FODMAPs (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols).

4. Biji-bijian utuh

Biji-bijian utuh, seperti gandum dan oat, banyak mengandung serat, rafinosa, dan pati. Ketiganya dapat berkontribusi terhadap gas setelah dicerna oleh usus besar. 

Faktanya, beras adalah satu-satunya jenis gandum yang tidak dapat menyebabkan produksi gas berlebih. Beberapa jenis biji-bijian utuh juga mengandung gluten. 

Bagi orang-orang yang sensitif terhadap kandungan gluten mungkin akan mengalami perut kembung dan bergas setelah memakannya.

Baca Juga: 5 Makanan dengan IG Tinggi yang Harus Dihindari saat Sahur

5. Olahan susu

Makanan yang dapat menghasilkan gas dalam perut selanjutnya adalah produk olahan susu. Sebagian besar susu mengandung laktosa. 

Bila seseorang tidak memiliki enzim laktase yang cukup, laktosa menjadi sulit dicerna oleh tubuh. Kondisi tersebut biasa disebut dengan intoleransi laktosa. 

Salah satu gejala intoleransi laktosa adalah meningkatnya produksi gas dalam perut. Gas ini juga dapat berasal dari produk olahan susu, seperti keju dan es krim.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x