Kompas TV lifestyle kesehatan

Digunakan Nikita Willy, Apa Itu Metode Persalinan Water Birth? Pahami Manfaat dan Risikonya

Kompas.tv - 18 Desember 2024, 00:00 WIB
digunakan-nikita-willy-apa-itu-metode-persalinan-water-birth-pahami-manfaat-dan-risikonya
Water birth, dilansir dari American Pregnancy Association, adalah proses melahirkan di bak berisi air hangat. (Sumber: Kompas.com/FREEPIK)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebagian orang mungkin baru mendengar istilah water birth sebagai salah satu metode persalinan.  Terkini aktris Indonesia Nikita Willy menggunakan metode water birth saat melahirkan anak keduanya.

Di postingan terbaru melalui Instagram pribadi, Selasa (17/12/2024), Nikita menampilkan foto-foto momen kelahiran anak keduanya dan menuliskan caption yang menyentuh. 

"December 15 2024. Nael Idrissa Djokosoetono has joined us earthside, cradled in the warmth of home and surrounded by those who love us most. Nael Idrissa Djokosoetono telah bergabung dengan kita di bumi, dibesarkan dalam kehangatan rumah dan dikelilingi oleh orang-orang yang paling mencintai kita."

Apa Itu Water Birth?

Water birth, dilansir dari American Pregnancy Association, adalah proses melahirkan di bak berisi air hangat dengan suhu 97 derajat Fahrenheit. 

Teori di balik metode ini adalah karena bayi telah berada di dalam kantung air ketuban selama sembilan bulan sehingga melahirkan di lingkungan yang sama lebih lembut bagi bayi dan tidak terlalu menegangkan bagi ibu.

Adapun beberapa manfaat dari metode ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat bagi ibu dan manfaat bagi bayi.

Baca Juga: Perdarahan Pasca-persalinan Masih Jadi Penyebab Angka Kematian Ibu Melahirkan di Indonesia Tinggi

Manfaat Bagi Ibu 

Berikut ini merupakan sejumlah manfaat metode persalinan water birth. 

1. Air hangat menenangkan, memberi kenyamanan, dan membuat rileks ibu yang sedang melahirkan.

2. Air terbukti dapat meningkatkan energi wanita pada tahap akhir persalinan. 

3. Efek daya apung mengurangi berat tubuh ibu sehingga memungkinkan pergerakan bebas dan posisi baru. 

4. Daya apung mendorong kontraksi rahim yang lebih efisien dan sirkulasi darah yang lebih baik sehingga menghasilkan oksigenasi yang lebih baik pada otot-otot rahim, berkurangnya rasa sakit bagi ibu, dan lebih banyak oksigen bagi bayi. 

5. Air dapat mengurangi hormon terkait stres sehingga memungkinkan tubuh ibu memproduksi endorfin yang berfungsi menghambat rasa sakit. 

6. Air menyebabkan perineum menjadi lebih elastis dan rileks, mengurangi kejadian dan tingkat keparahan robekan serta perlunya episiotomi (tindakan melakukan sayatan pada perineum) dan jahitan. 

7. Saat ibu yang hendak melahirkan menjadi rileks secara fisik, ia juga mampu rileks secara mental dan lebih mampu berfokus pada proses melahirkan. 

8. Karena air memberikan rasa privasi yang lebih besar, hal itu dapat mengurangi hambatan, kecemasan, dan ketakutan.

Manfaat Bagi Bayi 

1. Metode water birth menyediakan lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban.

2. Meredakan stres saat melahirkan sehingga meningkatkan rasa tenang dan aman.

Baca Juga: Aksi Bidan Desa di Bone yang Bantu Persalinan dalam Perjalanan Menembus Hutan Rimba

Risiko Metode Water Birth 

Beberapa risiko yang dapat terjadi dengan metode water birth adalah sebagai berikut. 

1. Jika bayi mengalami tekanan di jalan lahir atau jika tali pusar tertekuk atau terpelintir, bayi mungkin akan megap-megap (gelagapan) mencari udara dan kemungkinan menghirup air.

2. Tali pusar dapat putus saat bayi diangkat ke permukaan air. Namun, hal ini dapat dicegah dengan berhati-hati saat mengangkat bayi ke dada ibu.

Baca Juga: Warga Laporkan Kehilangan Bayi Usai Persalinan, Polisi Berujung Bongkar Sindikat Jual-Beli Bayi!

Situasi yang Tidak Ideal untuk Melakukan Metode Water Birth 

Ada beberapa situasi yang tidak ideal untuk seorang ibu yang ingin melahirkan dengan metode water birth, di antaranya sebagai berikut. 

1. Menderita herpes.
2. Jika bayi sungsang.
3. Jika ibu didiagnosis pendarahan berlebihan atau infeksi. 
4. Jika ibu mengandung bayi kembar. 
5. Jika persalinan prematur diperkirakan terjadi. 
6. Jika terdapat mekonium (feses pertama bayi yang memiliki tekstur kental dan berwarna hijau tua/hitam kehijauan) yang parah. 
7. Jika ibu mengalami toksemia (kondisi abnormal yang berhubungan dengan adanya zat beracun dalam darah) atau preeklamsia (peningkatan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urine).


 




Sumber : Kompas TV, American Pregnancy Association




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x