Dikutip dari WebMD, Anda dapat mengalami diare sebagai dampak infeksi bakteri B. cereus yang umum karena enterotoksin. Enterotoksin adalah zat berbahaya bagi sistem pencernaan yang diproduksi oleh bakteri tertentu.
Keracunan makanan biasanya akan muncul 6-15 jam setelah Anda mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri, dalam kasus ini latiao yang terkontaminasi bakteri Bacillus cereus.
2. Muntah
Akibat umum lainnya jika saluran pencernaan terinfeksi bakteri B. cereus adalah muntah atau disebut emesis. Anda bisa mengalami muntah-muntah antara 1-6 jam setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri ini.
Selain latiao yang sudah terkontaminasi, sebenarnya makanan yang paling sering dihinggapi bakteri B. cereus dan menyebabkan muntah adalah nasi.
Penyakit yang lebih parah akibat infeksi bakteri B. cereus non-intestinal, meliputi bakteremia, endophthalmitis, abses, meningitis, dan radang paru-paru. B. cereus non-intestinal umum ditemukan di debu, tanaman, tanah, dan air.
Baca Juga: RESMI! BPOM Tarik Peredaran Produk Latiao di Indonesia karena Tercemar Bakteri
Bakteri ini umum menyerang bagian mata, sistem pernapasan, dan luka. Endoftalmitis menyebabkan penyakit yang paling parah.
Gejala infeksi mata yang mengancam jiwa ini dapat meliputi sakit mata, kelelahan, demam, jumlah sel darah putih tinggi (leukositosis), penglihatan rendah, mata merah, dan ulkus kornea berbentuk cincin.
Beberapa orang yang menderita endoftalmitis mungkin akhirnya kehilangan matanya.
Sumber : Cleveland Clinic, Web MD
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.