Kompas TV lifestyle beauty and fashion

Ini Tips Bikin Kulit Tetap Lembab Saat Cuaca Panas, Imbas Ada Hari Tanpa Bayangan?

Kompas.tv - 13 Oktober 2024, 00:00 WIB
ini-tips-bikin-kulit-tetap-lembab-saat-cuaca-panas-imbas-ada-hari-tanpa-bayangan
Foto ilustrasi cuaca terik panas. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Penulis : Redaksi Kompas TV | Editor : Gading Persada

KOMPAS.TV- Dalam beberapa hari ini cuaca panas terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Imbasnya, dehindrasi, heat stroke, hingga masalah kulit salah satunya bisa menjadi lebih kering dan kelembapan pun berkurang. Apakah cuaca panas juga imbas dari adanya Hari Tanpa Bayangan yang sedang terjadi 8-14 Oktober 2024?

Sebelumnya perlu diketahui dahulu, Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani menjelaskan lebih rinci, hari tanpa bayangan adalah fenomena saat Matahari di posisi tertinggi di langit. 

"Deklinasi Matahari dan bidang ekuator Bumi akan sejajar dengan lintang pengamat. Fenomena ini disebut dengan kulminasi utama, dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan," ujar Ida Selasa (1/10). Dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Cuaca Panas Terik Siang Hari dan Hujan Sore-Malam Hari, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Pada saat itu terjadi, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat. Hal ini menyebabkan bayangan benda tegak tampak menghilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Ida mengatakan, saat hari tanpa bayangan terjadi, Matahari akan memancarkan sinar dengan intensitas maksimum. Kendati begitu, tingginya paparan sinar Matahari tidak memengaruhi perubahan suhu menjadi semakin panas.

"Intensitas ini tidak serta merta memengaruhi kenaikan suhu signifikan di permukaan Bumi, terutama di wilayah yang mengalami hari tanpa bayangan," terang Ida.

Hal itu karena kenaikan suhu disebabkan oleh banyak faktor, seperti tutupan awan, kelembapan, dan jumlah potensi awan hujan. Meski begitu, tidak dipungkiri bahwa cuaca panas terasa sejak beberapa hari terakhir ini. Sehingga menjaga kesehatan kulit tetap diperlukan.

Melansir laman um-surabaya.ac.id, Neny Triastuti, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya menyebut, menjaga kesehatan termasuk kesehatan kulit saat cuaca panas sangatlah penting. Tipsnya, ia menyarankan pemakaian sunscreen secara teratur. 

Sebab paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti sunburn, penuaan dini, hingga kanker kulit.  Oleh karena itu penting untuk melindungi kulit dari sinar UV yang berbahaya dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya. 

Sunscreen dapat membantu melindungi kulit dari sinar UV A dan B yang dapat menyebabkan kerusakan kulit,” ujar Neny dikutip dari website UMS. 

Penggunaan sunscreen saat cuaca panas terik juga disampaikan pakar kecantikan dan kesehatan kulit dr Wahyu Triasmara. Ia menjelaskan pada saat cuaca terik, yang utama adalah terpenuhinya cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi. 

Baca Juga: Cuaca Panas di Jawa Timur Sampai Kapan? Ini Kata BMKG

Sementara untuk melindungi kulit diperlukan sunscreen atau tabir surya minimal mengandung SPF 30. Sehingga bisa menangkal radikal bebas, sinar UV A dan UV B supaya tidak merusak kulit. 

“Kulitnya orang timur kan gampang gosong, terbakar akibat paparan sinar matahari. Sunscreen bisa membantu melembapkan kulit,” kata dr Wahyu saat persiapan Anniversary ke-9 DRW Skincare di Yogyakarta yang turut menghadirkan Sheila on 7, Sabtu (12/10). 

Selain itu, apabila kurang kulit kering, biasanya diperlukan pula penggunaan moisturizer atau pelembap. 
Pria yang juga owner DRW Skincare itu menjelaskan, untuk basic skincare minimal adalah sunscreen untuk perlindungan sinar matahari, dan pelembap, juga facial wash

Pakar kecantikan dan kesehatan kulit dr Wahyu Triasmara. (Sumber: Kompas.tv/Gading Persada)

Apabila ada jerawat atau flek hitam atau ingin lebih cerah bisa ditambah pemakaian night cream atau krim malam yang mengandung vitamin C atau retinol yang bisa membantu mencerahkan. 

Lebih lanjut ia mengatakan, waktu pemakainnya sunscreen karena agar terhindar dari sinar matahari maka pemakaiannya mulai pagi, siang, ataupun sore. 

“Karena efek yang kurang baik dari Matahari itu mulai jam 08.00 pagi sampai jam 4 sore,” jelasnya. 

Baca Juga: Pekan Ini Ada Hari Tanpa Bayangan di Pulau Jawa, 8-14 Oktober 2024, Berikut Penjelasan BMKG

Pihaknya juga menyebutkan, bahkan di dalam ruangan, sinar Matahari efeknya masih juga bisa diterima. Oleh karena itu, walaupun di dalam ruangan sunscreen juga tetap penting diberikan.

Yang tak penting, tambah dia, masyarakat juga untuk tidak segan mengecek komposisi dari bahan-bahan yang ada di produk skincare serta izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Sekarang kan semuanya bisa di cek secara online, ada web site-nya BPOM bisa kita pakai mengeceknya," tandas dr Wahyu.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x