Kompas TV lifestyle kesehatan

Komnas KIPI Respons soal Keponakan Ayu Ting Ting Meninggal Diduga Pasca-Imunisasi

Kompas.tv - 5 September 2024, 00:00 WIB
komnas-kipi-respons-soal-keponakan-ayu-ting-ting-meninggal-diduga-pasca-imunisasi
Rayaz Zoltan Fachrizal adalah anak Assyifa Nuraini, adik Ayu Ting Ting yang belum lama ini meninggal dunia di usia yang belum genap dua bulan (Sumber: GRID.ID / HANA FUTARI)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rayaz Zoltan Fachrizal adalah anak Assyifa Nuraini, adik Ayu Ting Ting yang belum lama ini meninggal dunia di usia yang belum genap dua bulan pada Sabtu (31/8/2024).

Menurut Ayu Ting Ting, Rayaz Zoltan Fachrizal sempat mengalami muntah dan diare usai imunisasi polio. 

"Habis imunisasi juga kan polio itu jadi dari situ. Gejalanya muntah kita bawalah ke rumah sakit tapi enggak apa-apa katanya," ucapnya.

Ayu mengatakan bahwa setelah dirawat di rumah sakit, Zoltan tetap muntah dan buang air besar setiap hari sehingga dehidrasi.

Lantas apakah efek samping imunisasi polio muntah dan diare pada anak adalah hal wajar? 

Baca Juga: 4 Manfaat Buah Sirsak untuk Kesehatan, Bisa untuk Menstabilkan Tekanan Darah

Dokter spesialis anak konsultan gizi dan metabolik dr. Yoga Devarea Sp.A(K), menuturkan, setiap imunisasi yang ada di Indonesia bahkan dunia sudah melewati proses penelitian keamanan yang cukup panjang.

Meski vaksin memiliki kemungkinan efek samping, namun angka kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) itu sangat kecil.

"Tergantung jenis imunisasinya, setiap imunisasi punya efek samping tetapi sangat aman. Angka kejadiaannya sangat kecil," ujar dia, dikutip dari grid.id.

Karenanya, penting bagi setiap orangtua yang memiliki bayi atau balita, jika melihat kondisi KIPI pada anak untuk segera melaporkan.

Dalam kasus bayi Zoltan dikatakan dr.Yoga, harus dipastikan kebenarannya apakah benar karena vaksin atau penyebab lain.

"Kalau ada KIPI tentu laporin dulu, ini benar terkait sama vaksinnya atau cuma kebetulannya aja. Tidak semua berhubungan," jelas dia.

Ia mengatakan, kondisi bayi Zoltan yang sempat mengalami buang air besar (BAB) dan muntah perlu pemeriksaan lebih lanjut.

"Makanya harus dilaporkan. Kalau karena virus polio nya, tentu kita akan mendapatkan virus polio didalam penyebabnya. Tapi kalau ada bakteri, itu namanya kebetulan," jelas dr di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini.

Komnas KIPI

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menyatakan sampai saat ini belum menemukan efek samping berat dalam pelaksanaan vaksinasi polio dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang serentak digelar di 34 provinsi.

Komnas KIPI Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A, Subsp. I.P.T, M.Trop. Paed menyatakan pihaknya sejauh ini sering menerima laporan KIPI polio berupa demam, muntah maupun diare.

Ia menyebut, KIPI tersebut merupakan suatu hal yang wajar dan sudah diamati sejak masih uji klinik fase satu, dua hingga fase tiga.

“Jadi, ada yang demam, ada yang muntah, ada yang diare. Kondisi tersebut dalam uji klinik fase satu, dua, fase ketiga itu ada proporsinya. Hasil uji klinik biasanya itu dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah.” ujar Prof. Hinky mengutip Tribunnews, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Imunisasi Bisa Merusak DNA? Begini Penjelasan Lengkap Kementerian Kesehatan | SINAU

Prof Hinky menambahkan jika tiap anak memiliki reaksi tubuh yang berbeda saat mendapatkan vaksin. 

Namun jika anak mengalami demam dan diare dalam proporsi rendah serta berlangsung singkat, maka hal ini masih dianggap aman. 

Hanya saja, kalau terjadi di hari ketujuh, itu bukan akibat vaksin, melainkan ada penyebab lain.

“Kalau ada keluhan silakan lapor supaya kami tahu proporsi yang katanya banyak itu. Tapi, kalau vaksin polio nya sudah hampir 50 juta dosis, itu tetap saja proporsinya rendah dan itu aman,” tutupnya. 


 




Sumber : Grid.id, Tribunnews




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x