Kompas TV lifestyle kesehatan

Suka Makan Ikan Mentah? Waspadai 5 Infeksi Bakteri dan Parasit Ini

Kompas.tv - 12 Juli 2024, 04:35 WIB
suka-makan-ikan-mentah-waspadai-5-infeksi-bakteri-dan-parasit-ini
Ilustrasi. Ada beberapa infeksi bakteri dan parasit yang dapat timbul karena memakan ikan mentah. (Sumber: Unsplash/Clon Czerwinski)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi Anda yang suka memakan ikan mentah seperti dalam menu sashimi atau sushi, Anda perlu mewaspadai adanya parasit, bakteri, dan polutan yang mungkin terkandung di dalamnya.

Dilansir Healthline, ada beberapa alasan mengapa ikan perlu dimasak sebelum dikonsumsi. Salah satu alasan utamanya adalah untuk membunuh bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui makanan, Anda perlu memasak ikan hingga mencapai suhu internal minimal 145 fahrenheit (62,77 celcius).

Laman Verywell Health mengatakan ada beberapa jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui konsumsi ikan mentah.

Berikut 5 infeksi bakteri dan parasit yang dapat timbul dari mengonsumsi ikan mentah.

1. Infeksi Bacillus cereus

Infeksi bakteri Bacillus cereus sering terkait dengan konsumsi nasi yang terkontaminasi bersama makanan lain seperti ikan, sayuran, daging, dan susu. Infeksi ini ada dua jenis, yaitu tipe diare dan tipe muntah. 

Tipe diare berkembang dengan cepat (dalam waktu 6 hingga 15 jam) dan menyebabkan diare berair serta mual ringan. Kebanyakan orang dengan tipe ini tidak mengalami muntah atau demam, dan gejala biasanya hilang dalam 24 jam. 

Tipe muntah cenderung muncul lebih cepat, dalam waktu 1 hingga 5 jam, dengan gejala mual dan muntah, kram perut, dan diare.

2. Infeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus

Infeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus berhubungan dengan konsumsi ikan dan kerang mentah atau setengah matang, terutama tiram. 

Infeksi bakteri Vibrio dapat menyebabkan gejala seperti diare (termasuk diare berdarah), kram perut, mual, muntah, sakit kepala, demam, dan menggigil. Infeksi ini dapat menjadi serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca Juga: Langsung Bakar Lemak dengan Jalan Kaki, Simak Tips Pelatih Kebugaran Berikut

3. Listeriosis

Listeriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes. Bakteri ini dapat ditemukan dalam makanan laut mentah, susu dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi, sayuran seperti kecambah mentah, dan makanan lainnya. 

Gejala listeriosis dapat berupa sakit perut dan diare, demam dan menggigil, nyeri otot, dan sakit kepala.

Jika infeksi menyebar ke sistem saraf, dapat menyebabkan meningitis, yaitu peradangan pada selaput dan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis menyebabkan gejala serius seperti leher kaku dan kebingungan. 

Bakteri Listeria juga dapat menyebabkan meningoensefalitis, yaitu peradangan pada jaringan otak dan selaput di sekitar otak. Infeksi ini paling sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan orang lanjut usia. 

Pada wanita hamil, listeriosis dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, atau infeksi serius pada bayi baru lahir.

4. Infeksi Salmonella

Infeksi salmonella disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica. Gejala infeksi salmonella meliputi diare, demam, dan kram perut. Beberapa orang juga mungkin mengalami mual, muntah, dan sakit kepala.

Infeksi Salmonella dapat menjadi serius, terutama pada bayi, orang berusia di atas 65 tahun, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

5. Penyakit Anisakis

Penyakit anisakis disebabkan oleh larva nematoda Anisakis. Anisakis simplex (cacing herring) adalah parasit ikan yang sering ditemukan pada ikan salmon Pasifik, monkfish, herring, haddock, flounder, dan fluke

Menelan cacing kecil ini dapat menyebabkan sakit perut yang parah, mual, dan muntah dalam beberapa jam setelah makan.

Jika cacing tidak dikeluarkan melalui batuk atau muntah, cacing dapat masuk ke dinding usus dan menyebabkan respons peradangan. 

Cacing yang mati bisa dikeluarkan oleh sistem kekebalan tubuh, tetapi dalam kasus yang parah, dokter mungkin perlu mengeluarkannya untuk mengurangi rasa sakit.

Anisakis dapat dicegah dengan membekukan ikan pada suhu minus empat derajat atau membekukannya dengan cepat pada suhu minus 31 derajat.

Baca Juga: 7 Tips Semangati Anak Kembali ke Sekolah setelah Libur Panjang


 




Sumber : Healthline, Cleveland Clinic, Verywell Health




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x