JAKARTA, KOMPAS.TV - AstraZeneca dalam dokumen pengadilan mengakui vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping langka.
Raksasa farmasi tersebut digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksinnya yang dikembangkan bersama University of Oxford menyebabkan kematian dan cedera serius.
Diberitakan The Telegraph, Minggu (28/4/2024), para pengacara berpendapat, vaksin AstraZeneca (AZ) menimbulkan efek samping buruk pada sejumlah kecil keluarga.
Seberapa tinggi risiko TTS akibat vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca?
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, thrombosis with thrombocytopenia syndrome atau TTS adalah kondisi langka yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Mengenal Manfaat Treatment Kecantikan Vampire Facial dan Efek Sampingnya
Menurutnya, sebutan kondisi langka menandakan bahwa masalah kesehatan ini tidak dialami oleh semua penerima vaksin, bahkan sangat jarang terjadi.
"TTS ini terjadi ketika ada pembekuan darah yang tidak biasa, (disebut) trombosis, disertai dengan penurunan jumlah trombosit atau disebut dengan trombositopenia," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/4/2024).
Kondisi pada kasus-kasus tertentu tersebut dapat menyebabkan pembekuan darah yang serius, bahkan mengancam nyawa.
Dicky melanjutkan, terjadinya TTS setelah vaksinasi melibatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap vaksin yang disebut dengan sindrom trombositopenia trombotik vaksin atau vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia (VITT).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.