JAKARTA, KOMPAS.TV - Mewarnai rambut menjadi tren kecantikan yang digemari banyak orang. Tujuannya, untuk mengikuti tren, sekadar ingin tampil beda, atau menutupi uban dan meningkatkan rasa percaya diri.
Namun, tahukah Anda, terlalu sering mewarnai rambut memiliki efek samping bagi kesehatan rambut dan tubuh?
Dilansir laman Cleveland Clinic, pewarna rambut umumnya mengandung bahan kimia seperti amonia, peroksida, dan para-phenylenediamine (PPD).
Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti alergi. Berikut beberapa efek samping terlalu sering mewarnai rambut.
Baca Juga: Sedang Hamil tapi Ingin Mewarnai Rambut? Berikut 4 Tips Aman dari Pakar
Alergi akibat terlalu sering mewarnai rambut sering terjadi. Jenis alergi yang dihasilkan bermacam-macam, mulai dari ringan sampai berat.
Hal ini terjadi karena terdapat bahan kimia yang bernama para-phenylenediamine. Bahan tersebut dapat menimbulkan reaksi alergi seperti ruam dan gatal di sekitar kelopak mata atas.
Namun bahaya cat rambut yang disebutkan tadi masih tergolong ringan. Masih ada gejala yang lebih berat seperti kemerahan, kulit melepuh dan terjadi pembengkakan di seluruh bagian wajah (angioedema).
Untuk itu, Anda perlu menghindari beberapa produk pewarna rambut yang mengandung bahan-bahan tersebut.
Menggunakan pewarna rambut secara berlebihan dapat berdampak juga pada sistem pernapasan. Hal ini disebabkan kandungan amonia yang bersifat racun, sehingga menimbulkan gangguan pada organ pernapasan, seperti paru-paru, tenggorokan, dan lain-lain.
Pewarna rambut kebanyakan memiliki aroma kuat yang menyengat dan kurang sedap. Hal ini tidak hanya menimbulkan sesak pada organ pernapasan, tetapi menciptakan rasa perih di sekitar area mata.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.