Selain itu, cabai rawit kering juga bisa dikonsumsi dengan menaburkannya ke hidangan favoritmu. Namun, perlu diingat untuk berhati-hati, karena konsumsi cabai bisa mengiritasi saluran pencernaan.
Teh hijau mengandung polifenol, yaitu senyawa kaya antioksidan yang memiliki potensi dalam membantu mengurangi peradangan, melindungi persendian, dan merangsang perubahan respons imun untuk meredakan radang sendi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Rheumatic Diseases melakukan perbandingan efek teh hijau dan teh hitam terhadap peradangan sendi.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau memiliki efek antiinflamasi yang lebih unggul.
Melalui penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teh hijau dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan sendi dan meredakan gejala radang sendi.
Baca Juga: 10 Jenis Teh Ini Dianggap Paling Baik untuk Kesehatan Tubuh, Ada Teh Hijau dan Jahe!
Ceri asam atau kersen dapat efektif meredakan radang sendi karena mengandung antioksidan yang bersifat anti-inflamasi, yang dikenal sebagai antosianin (anthocyanin).
Menurut informasi dari Arthritis Foundation, ceri asam diketahui mengandung tingkat antosianin tertinggi.
Antioksidan ini juga dapat ditemukan dalam buah-buahan yang berwarna merah dan ungu, seperti rasberi dan bluberi, yang juga mengandung antosianin
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 di International Immunopharmacology, ekstrak ceri asam telah terbukti membantu meredakan radang sendi pada individu yang menderita rheumatoid arthritis.
Cara mendapatkan manfaatnya, cukup mengonsumsi satu porsi ceri setiap hari, baik dalam bentuk 8 ons jus ceri, 1/2 cangkir ceri kering, atau 1 cangkir ceri beku.
Kunyit, rempah berwarna kuning khas yang biasanya dipakai sebagai bahan masakan, juga terkenal memiliki sifat anti-inflamasi.
Kunyit telah lama dimanfaatkan sebagai obat alami untuk meredakan berbagai kondisi, termasuk peradangan pada sendi dan gangguan muskuloskeletal.
Menurut penelitian yang dipunlikasikan pada Agustus 2016 di Journal of Medical Food, kunyit tidak hanya memiliki sifat anti-inflamasi, tetapi juga mengandung kurkumin di dalamnya yang memiliki efek analgesik.
Efek analgesik dari kurkumin ini memberikan manfaat sebagai obat pereda nyeri, serta membantu menghilangkan rasa sakit akibat peradangan pada sendi, prosedur operasi, cedera, sakit gigi, sakit kepala, atau kram menstruasi.
Menurut artikel yang diteribitkan dalam Phytotherapy Research, menunjukan bahwa kulit pohon willow diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang mampu meredakan nyeri sendi.
Manfaat ini juga didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Phytomedicine, terhadap 436 orang yang mengalami nyeri sendi dan diberikan ekstrak kulit pohon willow.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah 3 minggu, partisipan melaporkan pengurangan nyeri sendi.
Kayu manis telah dikenal lama sebagai obat alami yang memiliki sifat antioksidan. Sifat antioksidan ini dapat membantu menghambat kerusakan sel akibat radikal bebas, serta dapat meredakan radang sendi.
Manfaat ini dibuktikan menurut penelitian yang dipublikasikan pada Mei 2018 di Journal of American College of Nutrition. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa suplementasi kayu manis mampu meredakan radang sendi.
Dalam penelitian tersebut, wanita dengan rheumatoid arthritis mengonsumsi 4 kapsul 500 mg bubuk kayu manis setiap hari selama 8 pekan, yang mengakibatkan penurunan kadar protein C-reaktif.
Baca Juga: Tidak Banyak Orang Tahu, Ini 8 Manfaat Air Rebusan Kayu Manis dan Cara Membuatnya!
Protein C-reaktif sendiri merupakan jenis protein dalam darah yang dihasilkan tubuh selama peradangan.
Sebuah studi yang diterbitkan pada September 2020 di jurnal Complementary Therapies in Medicine menunjukkan bahwa mengonsumsi kayu manis dapat mengurangi kadar protein C-reaktif dan biomarker lain yang menjadi penyebab peradangan dan stres oksidatif.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.