JAKARTA, KOMPAS.TV - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah dua gangguan neurobiologis yang seringkali disalahpahami karena memiliki beberapa gejala yang serupa. Anak-anak dengan dua kondisi ini dapat mengalami masalah dalam fokus.
Mereka bisa impulsif atau kesulitan berkomunikasi. Mereka juga mungkin memiliki masalah dengan tugas sekolah dan relasi interpersonal.
Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, penting untuk memahami perbedaan antara ADHD dan autisme, agar tidak salah dalam melakukan penanganan.
Dikutip dari laman Health Line dan Medical News Today, berikut perbedaan ADHD dan autisme.
Baca Juga: Bantu Aktivitas Optimal, Ini Ragam Cara Menangani ADHD pada Anak
Salah satu ciri utama ADHD adalah kesulitan dalam mempertahankan perhatian dan fokus pada tugas tertentu. Individu dengan ADHD cenderung mudah teralihkan dan sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu yang lama.
Sementara itu, pada individu dengan autisme, kesulitan fokus lebih terkait dengan masalah memproses stimulus sosial dan sensorik. Mereka mungkin terlalu fokus pada detail tertentu atau justru tidak dapat memusatkan perhatian pada situasi tertentu.
Anak dengan ADHD bisa memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial karena impulsivitas atau kesulitan membaca situasi sosial. Namun, mereka umumnya ingin berinteraksi dengan orang lain.
Sementara itu, individu dengan autisme cenderung mengalami kesulitan dalam memahami dan merespons norma sosial. Mereka mungkin memiliki kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal.
Masalah komunikasi pada individu dengan ADHD sering kali terkait dengan impulsivitas dan kurangnya kontrol diri. Namun tidak kesulitan dalam memahami atau menggunakan bahasa.
Sementara itu, komunikasi pada individu dengan autisme dapat bervariasi dari ketidakmampuan untuk menggunakan bahasa verbal hingga kesulitan membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh.
Meskipun ada impulsivitas dan hiperaktivitas, perilaku repetitif tidak khas terjadi pada individu dengan ADHD. Sementara itu, perilaku repetitif atau stereotipikal adalah salah satu ciri khas autisme.
Hal ini dapat mencakup gerakan tubuh berulang, minat khusus yang sangat fokus, atau pengulangan kata atau frasa.
Baca Juga: Ramai di Media Sosial Soal POV Terkena ADHD, Apa Itu?| SINAU
Gejala ADHD sering kali muncul pada usia dini dan dapat terus berlanjut hingga dewasa. Namun, gejala dapat berubah seiring waktu.
Gejala autisme biasanya muncul pada awal perkembangan anak, bahkan sebelum usia tiga tahun. Karakteristik autisme cenderung tetap konsisten sepanjang hidup, meskipun beberapa perubahan mungkin terjadi seiring dengan intervensi dan perkembangan individu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.