JAKARTA, KOMPAS TV - Daun ungu atau yang juga dikenal sebagai daun handeuleum adalah tanaman yang telah digunakan sejak zaman dahulu sebagai tanaman obat, yang dikenal memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh.
Senyawa-senyawa yang terdapat dalam daun ungu antara lain alkaloid, fenol, flavonoid, glikosida, saponin, steroid, sitosterol, dan tanin. Kombinasi senyawa-senyawa ini dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti yang dilansir dari laman Gramedia.com, berikut ini.
Di Indonesia, daun ungu dikenal luas sebagai obat herbal untuk mengatasi ambeien. Cara penggunaannya adalah dengan merebus daun ungu dan mengonsumsi air rebusannya.
Mengonsumsi sekitar 9–10 gram air rebusan daun ungu telah terbukti bermanfaat dalam meredakan gejala ambeien, termasuk nyeri, perdarahan, dan sensasi panas di sekitar anus.
Tidak hanya itu, daun ini juga disebut memiliki berbagai efek analgesik dan anti radang, yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada area anus.
Meskipun demikian, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology (2022) menunjukkan bahwa manfaat daun ungu dalam mengatasi ambeien kemungkinan juga berasal dari kandungan flavonoid dan tanin.
Kandungan-kandungan ini dalam pengobatan alternatif dapat berperan sebagai agen anti radang, sehingga memiliki potensi dalam mengurangi gejala perdarahan, nyeri, dan kambuh yang dapat terjadi pada penyakit ini.
Selain dikenal sebagai pengobatan untuk Ambeien, daun ungu juga memiliki potensi untuk mengurangi pembentukan plak gigi.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Acta Medica Philippina pada tahun 2021, larutan ekstrak dengan konsentrasi 6,25% yang terkandung dalam daun ungu dapat melawan bakteri penyebab plak gigi, yaitu Streptococcus mutans.
Manfaat ini dapat ditemukan dalam senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun ungu, seperti triterpenoid, alkaloid, glikosida, flavonoid, saponin, dan tanin. Studi ini juga mencatat bahwa pada konsentrasi tersebut, senyawa-senyawa tersebut dapat merusak dinding sel bakteri, sehingga mengakibatkan kematian bakteri.
Meskipun demikian, eksperimen ini masih dalam tahap uji coba pada bakteri yang diujikan di laboratorium. Selain itu, efek penggunaan daun ungu sebagai bahan alami untuk memutihkan gigi manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampaknya dengan pasti.
Penelitian terkait tanaman obat daun ungu, khususnya dalam konteks pertumbuhan plak pada gigi tiruan resin akrilik lengkap, menunjukkan bahwa daun ungu dapat efektif menghambat pertumbuhan plak pada gigi.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan senyawa flavonoid dan tanin yang mampu menghambat penyerapan glukosa, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, yang merupakan penyebab plak gigi.
Penelitian eksperimental laboratorium yang dilakukan di Enrekang, Makassar, Sulawesi Selatan, juga mendukung temuan ini dengan menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak dari daun handeuleum memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
Baca Juga: Catat! 10 Manfaat Daun Mint untuk Kesehatan Tubuh, Dapat Meningkatkan Kekuatan Otak dan Imunitas
Menurut studi yang diterbitkan dalam Iranian Journal of Basic Medical Sciences (2015), daun ungu memiliki potensi untuk melindungi berbagai kerusakan ginjal yang disebabkan oleh adanya pemakaian obat gentamicin yang tidak terkontrol, yang dapat meningkatkan radikal bebas di ginjal, sehingga membuatnya lebih rentan dalam risiko kerusakan.
Studi ini juga menunjukkan bahwa setelah pemberian ekstrak daun ungu, terjadi penurunan senyawa penanda radikal bebas di dalam ginjal. Selain itu, kadar kreatinin dan urea yang menjadi indikasi kerusakan ginjal dalam urine juga mengalami penurunan.
Flavonoid yang terkandung dalam daun ungu juga terbukti dapat menangkal radikal bebas, yang merupakan penyebab utama kerusakan ginjal. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa daun ungu tidak dapat diandalkan sebagai satu-satunya solusi herbal untuk masalah ginjal, karena belum ada di pasaran sebagai obat resmi.
Individu yang mengalami gula darah tinggi atau diabetes umumnya memiliki tingkat keasaman darah yang meningkat, yang dapat menjadi risiko bagi kesehatan.
Kandungan fitonutrien seperti saponin, tanin, dan flavonoid yang terkandung dalam daun ungu dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan memiliki sifat antioksidan. Sifat ini memiliki potensi untuk mengurangi faktor risiko terjadinya diabetes.
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam African Journal of Biotechnology (2010), ekstrak daun ungu telah terbukti mampu mengurangi tingkat keasaman darah. Tidak hanya itu, fitonutrien yang terkandung dalam daun ini juga bersifat basa, yang dapat mengurangi tingkat keasaman darah pada individu yang menderita diabetes.
Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari daun ungu adalah kemampuannya untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan steroid berupa fitosterol pada daun ungu, dapat mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan.
Selain itu, tingginya kandungan serat dalam daun ini juga berperan dalam mengikat kolesterol dan membuangnya melalui feses. Meskipun demikian, disarankan untuk tidak mengandalkan daun ungu sebagai satu-satunya obat herbal untuk menangani masalah kolesterol dalam tubuh.
Kelebihan lain dari daun ungu adalah peran alternatifnya dalam mengatasi masalah sembelit atau konstipasi. Serat yang bersifat laksatif atau efek pencahar yang terkandung dalam daun ini dapat membantu merangsang kontraksi usus, memudahkan gerakan feses keluar.
Baca Juga: Ternyata Ini Manfaat Daun Suji untuk Kecantikan, Salah Satunya Mencegah Penuaan Dini!
Daun ungu juga memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas karena mengandung senyawa fenolik yang berperan sebagai antioksidan.
Radikal bebas merupakan faktor penyebab kerusakan sel dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung, arthritis, katarak, diabetes, dan masalah hati.
Manfaat dari daun ungu termasuk kemampuannya untuk mengurangi peradangan atau inflamasi.
Efek antiinflamasi dan analgesik ekstrak etanol dari daun handeuleum telah terbukti melalui penelitian pada tikus, di mana evaluasi dilakukan terhadap edema yang diinduksi karagenan dan permeabilitas pembuluh darah yang diinduksi asam asetat sebagai gejala peradangan pada tikus.
Hal ini dikarenakan kandungan flavonoid yang terkandung dalam daun ungu juga berkontribusi pada aktivitas antiinflamasi tersebut.
Menurut hasil beberapa penelitian, tanaman daun ungu menunjukkan aktivitas nephroprotective yang diuji pada tikus jantan dan dievaluasi dengan mengukur kadar kreatinin, urea, dan parameter antioksidan ginjal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari tanaman obat ini secara signifikan mengurangi kadar kreatinin dan urea, yang berpotensi menjaga kesehatan organ ginjal.
Berdasarkan penelitian pada tikus betina, penggunaan ekstrak daun ungu menunjukkan aktivitas oksitosik yang setara dengan oksitosin alami dalam tubuh wanita.
Oksitosin sendiri merupakan hormon yang merangsang kontraksi kuat pada rahim, terutama pada trimester ketiga kehamilan.
Selain itu, apabila digunakan sebelum kehamilan, manfaat dari daun ungu dapat berperan sebagai kontrasepsi alami atau membantu menunda kehamilan.
Baca Juga: 10 Manfaat Daun Meniran untuk Mengatasi Berbagai Penyakit, Salah Satunya Mencegah Batu Ginjal!
Rheumatoid arthritis atau yang lebih dikenal sebagai rematik adalah suatu kondisi yang menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada beberapa sendi, terutama di tangan dan kaki.
Pengobatan untuk rematik dapat dilakukan dengan mengoleskan daun ungu yang sudah dihaluskan ke area tubuh yang terkena rematik.
Untuk opsi yang lebih praktis, kapsul daun ungu juga tersedia di banyak toko obat dan dapat dikonsumsi untuk meredakan gejala rematik.
Bisul atau yang juga disebut sebagai furunkel, merupakan benjolan nanah yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Penyebab bisul adalah infeksi bakteri yang mengakibatkan peradangan pada folikel rambut, tempat pertumbuhan rambut.
Tetapi jangan khawatir, karena daun ungu memiliki manfaat dalam pengobatan bisul karena mengandung senyawa antiinflamasi dan antibakteri.
Gangguan menstruasi yang tidak teratur atau tidak lancar seringkali dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan hormon.
Untuk mengatasi kondisi ini, dapat dilakukan dengan mengonsumsi rebusan air daun ungu selama tiga hari menjelang periode menstruasi.
Sumber : Gramedia.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.