Bahaya Masak Daging Pakai Paracetamol
Dikutip dari laman National Library of Medicine, penggunaan asteminofen atau paracetamol untuk melunakan daging dinilai cukup berbahaya.
Bahkan, National Agency for Food and Drugs Administration and Control (NAFDAC) Nigeria juga memberi peringatan untuk tidak melakukan penyalahgunaan obat untuk memasak makanan.
Penggunaan kandungan senyawa paracetamol dapat berakibat pada kegagalan ginjal dan berimbas ke hati.
Pasalnya, ketika paracetamol digunakan untuk memasak, obat tersebut dihidrolisis atau dipecah menjadi beberapa komponen.
Salah satunya adalah 4-aminofenol, bahan kimia yang sangat beracun bagi ginjal, hati, dan kegagalan organ. Panas saat proses pemasakan daging berdampak serius pada stabilitas asetaminofen.
Dalam kondisi kering, asetaminofen sangat stabil. Namun dalam kondisi lembab dan pada suhu tinggi, asetaminofen kehilangan sifat analgesik atau antipiretiknya dan terdegradasi dengan cepat menjadi senyawa organik yang dikenal sebagai p-aminofenol.
Kemudian, kandungan ini mengalami perubahan oksidatif tambahan menjadi zat beracun lainnya.
Zat degradasi asetaminofen lainnya termasuk hidrokuinon, p-nitrofenol, N-asetil-benzokuinon imina, dan 1,4-benzokuinon.
Zat ini sangat beracun bagi hati dan ginjal dan sulit untuk didegradasi menggunakan metode konvensional.
Meskipun belum ada penelitian sistematis yang menjelaskan mekanisme pasti dimana asetaminofen berkontribusi terhadap kelembutan daging saat diproses.
Studi mengusulkan bahwa mekanisme tersebut mungkin serupa dengan efek pengempukkan daging akibat penuaan.
Penggunaan parasetamol untuk melunakkan daging untuk makanan sama saja dengan penggunaan kembali obat-obatan terlarang.
Baca Juga: Idul Adha di Tengah Wabah PMK, Pemkab Lumajang: Hati-Hati! Masak Daging Kurban Sampai Matang
Meskipun dosis yang diijinkan untuk manusia dewasa cukup tinggi, penggunaan paracetamol yang tidak hati-hati dalam pengolahan makanan berpotensi mendorong konsumsi lebih dari dosis yang diperlukan, sehingga menyebabkan penyalahgunaan obat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.