JAKARTA, KOMPAS.TV- Stroke kerap dikaitkan dengan penyakit yang menyerang orang dewasa atau lansia.
Namun, faktanya penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk orang yang masih berusia 20 hingga 30 tahun.
Tidak sedikit orang di usia 20-an yang terkena stroke, meskipun gejalanya ringan.
Stroke di usia muda biasanya terjadi karena kelainan pembuluh darah, seperti memiliki kadar kolesterol di atas normal, darah tinggi, dan riwayat stroke di keluarga.
Serangan stroke pada usia muda dipicu oleh kondisi dan gaya hidup tidak sehat.
Melansir laman Everyday Health, sebuah survei yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebutkan bahwa tingkat stroke di kalangan anak muda meningkat tajam.
Baca Juga: Soal Isu Prabowo Pernah Terkena Stroke, Kepala RSPAD: Jangan Termakan Hoaks
Survei itu tidak memasukkan penyebab stroke, tetapi dokter berpikir bahwa risiko stroke yang umum seperti obesitas dan tekanan darah tinggi di kalangan remaja dan dewasa muda mungkin menjadi faktor utama.
Pasien penderita stroke pada usia muda lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.
Alasannya, perempuan pada usia produktif atau usia muda masih memproduksi hormon estrogen yang secara alami membuat dinding pembuluh darah menjadi lebih baik.
Sementara, pada usia lanjut, potensi terkena stroke sama besarnya.
Hal ini karena kadar estrogen di dalam tubuh kian lama kian berkurang.
Umumnya, stroke yang sering menyerang para penderita baik pasien lansia maupun usia muda adalah jenis stroke iskemik (sumbatan).
Peningkatan angka penderita stroke dalam usia muda disebut mengkhawatirkan.
Ada faktor-faktor atau kondisi kesehatan lain yang bisa menjadi penyebab stroke di usia muda.
Berikut tujuh pemicu stroke pada usia muda:
1. Kelainan pada Jantung
Salah satu penyebab stroke di usia muda adalah kelainan pada jantung.
Ada beberapa jenis kelainan yang mungkin bisa terjadi, baik katup maupun pada sekat jantung yang mengalami kebocoran.
Kelainan jantung juga bisa karena faktor bawaan atau sudah terjadi sejak lahir.
Pompa jantung akan terganggu diakibatkan seseorang tersebut mengalami kelainan pada jantungnya dan dapat menyebabkan saat darah dipompa keluar jantung akan ada darah yang tersisa di dalam jantung.
Sisa darah dalam jantung tersebut nantinya akan menggumpal dan berpotensi terlepas atau keluar dengan sendirinya menuju otak, sehingga terjadi emboli.
Emboli adalah hambatan pada aliran pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke. Kondisi tersebut biasa dikenal dengan nama kardioemboli.
2. Pengentalan Darah
Orang yang memiliki kondisi antiphospholipid syndrome lebih beresiko terkena stroke.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.