Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia adalah:
1. Mengalami kelahiran prematur.
2. Kurang gizi (malnutrisi).
3. Menderita infeksi tertentu, seperti campak atau HIV.
4. Belum memperoleh vaksin pneumonia.
5. Tidak mendapatkan ASI eksklusif ketika bayi.
6. Terdapat kelainan bawaan pada organ paru-paru dan pernapasan.
7. Faktor lingkungan, seperti paparan asap rokok, debu, polusi udara, atau tinggal di daerah pemukiman padat penduduk.
Apakah pneumonia pada anak dapat sembuh?
Baca Juga: Hari Pneumonia Sedunia - Vaksinasi Pneumonia Pada Lansia 50+ | ZONA INSPIRASI
Sebagian besar kasus pneumonia pada anak dapat sembuh dalam waktu satu sampai dua minggu dengan penanganan yang tepat. Namun, kondisi anak bisa saja memburuk jika pneumonia disertai dengan penyakit lain.
Cara mengatasi pneumonia pada anak akan disesuaikan dengan penyebabnya. Perawatan untuk pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dan virus tentu akan berbeda.
Pada kasus pneumonia karena bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mengobati pneumonia yang terjadi akibat infeksi bakteri. Pada kondisi ringan, umumnya kondisi anak akan membaik setelah 48 jam mengonsumsi antibiotik.
Penting untuk orang tua mengetahui bahwa obat antibiotik harus dihabiskan meskipun kondisi anak sudah membaik. Anak mungkin akan mengalami batuk selama tiga minggu setelah perawatan selesai.
Sementara untuk pneumonia karena virus, dokter akan memberi obat-obatan untuk meredakan gejala yang dialami oleh si kecil. Perlu diketahui, pneumonia akibat virus biasanya tidak menimbulkan gejala berat seperti pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
Meski begitu, masa pemulihan pneumonia akibat virus biasanya membutuhkan waktu lebih lama yaitu sekitar empat minggu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.