JAKARTA, KOMPAS.TV - Baru-baru ini, virus Nipah kembali muncul di negara bagian Kerala, India, dan telah menewaskan dua orang.
Penyakit ini telah mewabah empat kali di Kerala sejak 2018. Kala itu, sebanyak 21 dari 23 orang yang terinfeksi virus ini, meninggal dunia.
Selanjutnya, pada 2019 dan 2021, virus ini kembali merenggut dua nyawa.
Virus Nipah adalah virus zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Virus ini pertama kali diidentifikasi di Malaysia pada 1998 dan telah menyebabkan wabah-wabah sporadis di beberapa negara Asia Tenggara.
Virus Nipah diketahui dapat ditularkan oleh kelelawar buah kepada manusia melalui nira kurma dan produk makanan lainnya yang terkontaminasi oleh air liur atau urine kelelawar yang terinfeksi.
Selain itu, babi juga dapat menjadi inang perantara virus ini.
Dikutip dari laman Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), berikut cara-cara mencegah penularan virus Nipah.
Baca Juga: Epidemiolog Sebut Virus Nipah Patogenik, Berpotensi Timbulkan Pandemi, Bisakah Menular ke Indonesia?
Dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan RI, gejala-gejala yang muncul pada orang yang terinfeksi virus Nipah bervariasi dari tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat hingga ensefalitis fatal.
Seseorang yang terinfeksi awalnya akan menunjukkan gejala-gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan.
Gejala ini dapat dibarengi dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.
Beberapa orang dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat.
Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.
Gejala-gejala tersebut umumnya muncul 4-14 hari setelah terpapar virus Nipah. Tetapi ada juga laporan mengenai masa inkubasi hingga 45 hari.
2. Pengawasan Kesehatan Hewan dan Satwa Liar
3. Edukasi Masyarakat
Edukasi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko dan langkah-langkah pencegahan. Edukasi harus berfokus pada:
Baca Juga: Virus Nipah di India Tewaskan Dua Orang, 700 Orang Dites, Sekolah dan Transportasi Umum Ditutup
4. Pengendalian Infeksi di Tempat Pelayanan Kesehatan
5. Penanganan Sampel dengan Aman
Pencegahan adalah kunci dalam mengatasi virus Nipah sehingga dapat mengurangi risiko penularan dan melindungi kesehatan masyarakat, serta peternakan.
Selain itu, kesadaran, pendidikan, dan tindakan koordinasi antara berbagai sektor seperti kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan juga penting untuk mengendalikan penyebaran virus ini.
Baca Juga: Virus Nipah: Bagaimana Manusia Bisa Terjangkit?
Sumber : WHO, Kemenkes RI
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.