Lewat kegiatan Circular City Clean ini, Akbar yang juga merupakan relawan dari komunitas Operasi Semut, berharap akan ada semakin banyak orang yang lebih sadar soal pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak buang sampah sembarangan.
"Orang-orang tuh harus aware (sadar) kalau sampah-sampah yang dibuang di sembarang tempat itu bisa berdampak besar untuk kemudian hari," ungkap Akbar.
Baca Juga: Wisata Kuliner Rasa Eropa di Yogyakarta Ini Hits di Kalangan Anak Muda
Setelah mengumpulkan dan memilah sampah di jalanan CFD Jakarta lewat Cicular City Clean ini, para relawan itu kemudian menyerahkan sampah tersebut kepada Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Encep Suryana, staf bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Sudin LH Jakarta Pusat yang menerima sampah ini, mengatakan senang dengan adanya kegiatan Circular City Clean.
Dia berharap, kegiatan ini bisa berkelanjutan dan dilakukan setiap minggu atau setiap dua minggu sekali.
Encep dan timnya akan membawa sampah yang terkumpul ini ke Bank Sampah Induk Jakarta.
"Karena sampah yang terkumpul ini adalah sampah bahan baku, jadi nanti akan kita bawa ke Bank Sampah Induk di Cempaka Putih untuk didaur ulang," kata Encep, Minggu (9/7/2023).
Sampah yang terkumpul selanjutnya akan diolah agar menjadi produk yang bisa digunakan kembali, produk yang bernilai ekonomi lebih besar. Sebab, pada dasarnya, program Circular City Clean ini merupakan bentuk dukungan terhadap gerakan ekonomi sirkular di Indonesia.
Baca Juga: Coldplay Mau Datang ke Jakarta, Sandiaga: karena Indonesia Semakin Menuju Ekonomi Hijau
SayaPilihBumi meyakini bahwa ekonomi sirkular merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan mengurangi sampah di Indonesia dan mengurangi dampak perubahan iklim global. Dengan ekonomi sirkular, kita dapat mencapai lebih banyak atau mendapat manfaat lebih banyak dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya.
Program Circular City Clean diselenggarakan mulai tahun 2023 ini oleh SayaPilihBumi--gerakan perubahan perilaku dan menjaga lingkungan untuk bumi yang lebih baik yang digagas oleh National Geographic Indonesia, bagian dari Grid Network.
Community Manager Grid Network, Diky Wahyudi Lubis, menyebut masyarakat di sekitar kawasan CFD Jakarta sudah lebih sadar untuk tidak buang sampah sembarangan.
Pasalnya, sampah yang terkumpul kali ini tidak sebanyak tahun 2018, saat SayaPilihBumi melakukan kegiatan serupa.
"Jauh sekali bedanya, hari ini cenderung lebih bersih," kata Dicky.
Pada September 2018, SayaPilihBumi pernah mengadakan kegiatan Clean Up, pengumpulan sampah juga di CFD Jakarta dengan rute bolak-balik Sarinah-Bundaran HI dengan jarak total dua kilometer. Sampah yang terkumpul saat itu adalah 165 kilogram.
Jadi, perbandingannya, pada 2018 sampah yang terkumpul di CFD Jakarta adalah 82,5 kilogram per kilometer jalan. Adapun pada 2023 ini "hanya" 7,33 kilogram sampah per kilometer jalan.
"Artinya ada satu perubahan pada masyarakat hari ini dalam tanggung jawab mereka terhadap sampahnya sendiri," kata Diky.
Dicky juga menjelaskan bahwa Circular City Clean ini rencananya tidak hanya dilakukan di kawasan CFD Jakarta, namun juga di ruang publik lain seperi area sungai, pantai, dan gunung, serta di kota-kota lain, misalnya Bogor dan Bandung.
Ia mengatakan, Circular City Clean ini merupakan gerakan semua orang.
"Dengan tagar SayaPilihBumi, artinya kita menjaga Bumi, planet tempat kita tinggal hari ini. Sekecil apa pun tindakan kita, pasti ada hal besar yang nanti akan terjadi," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.