JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan edaran ke semua fasilitas kesehatan di Yogyakarta untuk waspada penyakit Antraks.
Hal ini menyusul tingginya kasus Antraks di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Tiga orang meninggal akibat penyakit yang disebabkan bakteri Bacillus Anthracis dan ada 87 warga yang dinyatakan positif Antraks.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menjelaskan, kewaspadan ini lantaran spora yang dihasilkan penyakit bakteri Bacillus Anthracis dapat hidup selama 40 tahun.
Antraks umumnya penyakit yang menyerang hewan ternak seperti kambing, sapi, domba namun bisa menular ke manusia.
Penularan bakteri Bacillus Anthracis penyebab Antraks dari hewan ke manusia bisa melalui saluran pencernaan dengan mengkonsumsi daging hewan yang terjangkit Antraks.
Baca Juga: 1 Orang Meninggal dan 87 Positif Akibat Antraks di Gunungkidul, Distribusi Hewan Ternak Dilarang
Bakteri Antraks akan berubah menjadi spora bila berkontak dengan udara dan masuk melalui kulit yang terluka.
Kasus Antraks kulit ini merupakan yang terbanyak terjadi di Indonesia.
Selain itu spora juga bisa masuk melalui paru-paru dan spora bisa mencapai dinding Alveoli di paru-paru.
Spora bakteri merupakan sumber infeksi Antraks dan sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia tertentu.
Bahkan mampu bertahan selama puluhan tahun di dalam tanah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.