Indung telur yang membesar ini akan menekan usus hingga sistem pencernaan cenderung bergerak ke atas dan menghambat laju udara di perut yang seharusnya mengalir ke bawah.
"Kalau sudah menekan biasanya pasien akan merasakan gejala perut kembung karena udara seperti terperangkap. Padahal udara itu bila keluar dari bawah akan menjadi kentut," jelas dokter Toto.
Selain itu, pembesaran indung telur yang juga menekan kandung kemih.
Karena terjadi penekanan di area tersebut, membuat frekuensi atau hasrat buang air kecil pada wanita meningkat, sebab pada umumnya kapasitas kandung kemih pada wanita mampu menampung 300 cc air seni.
Baca Juga: Terungkap, Virus Purba Berusia Jutaan Tahun Ternyata Mampu Lawan Kanker
Penekanan yang terjadi akibat indung telur yang membesar juga mempengaruhi penurunan nafsu makan.
Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang merasakan perutnya kembung, kemudian lebih cepat merasa kenyang.
Hal ini juga berpengaruh pada keberhasilan pengobatan karena membuat pasien kekurangan asupan nutrisi.
Pertumbuhan sel kanker pada jaringan ovarium juga bisa menyebabkan nyeri yang menjalar di sekitar perut atau panggul.
Intensitas nyerinya juga dapat bervariasi pada setiap orang, dan ini masih juga berkaitan dengan pembesaran perut dan sel kanker yang menekan perut serta jaringan di sekitarnya.
Beberapa orang mungkin dapat merasakan gejala nyeri panggul, pinggang, kandung kemih, tulang belakang sampai bagian rektum.
Jika sudah merasakan sejumlah gejala awal kanker ovarium yangdicurigai, lebih baik segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Kabar Gembira! Vaksin Kanker dan Penyakit Jantung akan Siap Pada 2030
Seorang pasien didiagnosis menderita kanker ovarium, sangat penting untuk berkonsultasi dengan spesialis medis dan mematuhi pengobatan.
Saat ini, terapi yang paling umum untuk kanker ovarium adalah operasi dan kemoterapi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.