Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
BULELENG, KOMPASTV - Banyuatis terletak di Kabupaten Buleleng kira-kira 2.5 jam berkendaraan dari pusat Kota Denpasar.
Nama Banyuatis sendiri berasal dari banyu atau air dan atis atau sejuk.
Konon di desa ini pernah mengalir sungai yang beraliran air nan sejuk.
Tetapi tujuan Adi datang ke daerah ini bukan untuk mencari jejak sungai tersebut, tetapi saya akan berkunjung ke pabrik kopi tertua di Banyuatis.
Pada awalnya pabrik ini hanya sebuah perusahaan perkebunan kopi saja.
Lalu sejak 1935 berkembang menjadi sebuah pabrik yang konsisten mengolah kopi.
Baca Juga: Tempat Pengeringan Kopi dengan Pemandangan Danau Toba
Gede Hardjana adalah generasi keempat pemilik pabrik yang gigih mempertahankan kualitas dan citra rasa, sehingga kopi olahannya mampu menjadi identitas Daerah Banyuatis.
Selain mempertahankan menggoreng kopi secara tradisional, kopi Banyuatis juga memiliki cara unik dalam mengolah kopi.
Setelah dipetik, kopi akan dijemur secara manual dan disimpan selama setahun di dalam gudang menggunakan karung goni.
Setiap bulan rata-rata produksi kopi Banyuatis sekitar 50 ton.
Kopi diperoleh dari kebun sendiri dan kebun petani binaan
Adapun pasar utama kopi Banyuatis adalah Bali dan NTB.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.