Pola 3 beknya ini memang mengubah permainan Inter. Javier Zanetti, anak emas Moratti didorong ke tengah. Posisi wing back kanan atau kiri kesukaan Zanetti ditempati Maicon dan Nagatomo.
Gasperini juga mengatakan, tidak diberi kesempatan cukup mengembangkan gagasannya di Inter. Dibuang Inter, dia pun pindah ke Palermo dan sempat kembali ke Genoa.
Hingga 2016, Atalanta mengumumkan Gasperini sebagai pelatih baru. Di klub asal kota Bergamo inilah namanya harum lagi.
Baca Juga: Atalanta vs Man United, Gasperini Sebut Setan Merah Tim yang Tidak Konsisten
Di awal musim pertamanya masih terpuruk. Namun setelah kalah dari Palermo, Atalanta langsung tancap gas hingga meraih posisi 6, dan lolos ke Europa League setelah 26 tahun absen.
Pada 2019 kasta Atalanta sudah naik di Liga Champions, setara klub hebat Eropa lainnya.
Gasperini juga sukses mengangkat Atalanta berkat kehebatan menemukan dan mengasah pemain-pemain yang dianggap bukan bintang atau pemain buangan klub besar.
Charles De Ketelaere, pemain muda Belgia yang gagal bersama AC Milan, bersinar di Atalanta. Gianluca Scamacca tumpul di West Ham, jadi penghancur Liverpool di Europa League.
Sead Kolasinac asal Bosnis buangan Arsenal jadi bek andalan Gasperini. Rasmus Hojlund bintang temuannya yang kini bersinar bersama MU.
Masih ada Teun Koopmeiners dari Belanda yang kini incaran banyak orang. Apalagi Ademola Lookman striker asal Nigeria bintang yang menghancurkan Leverkusen di final Europa League.
Gasperini sukses bersama Atalanta setelah karirnya sempat hancur 13 tahun lalu di kota Milan.
"Orang harus bertumbuh dan berkembang hari demi hari. Jika tidak, orang itu selesai. Mereka yang tidak berkembang akan kalah," kata Gasperini.
Baca Juga: Atalanta vs Man United: Gasperini Waspadai Adaptasi Taktik Solskjaer
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.