Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
MALANG, KOMPAS.TV - Di bengkel yang terletak di pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh di Jalan Raya Joyo Agung kota Malang inilah bilik steril yang diberi nama sico atau sikat corona. Digagas oleh sekelompok akademisi di kota Malang. Ide ini pun langsung diaplikasikan oleh sekelompok mahasiswa teknik mesin Universitas Brawijaya Malang.
Bilik steril ini kini viral, lantaran cara kerjanya yang sederhana, namun mampu untuk mensterilisasi manusia dari virus dan kuman. Bilik setinggi 2,4 meter dan lebar 1 kali 1 meter ini menjadi salah satu solusi mencegah persebaran virus Corona.
Cara kerjanya pun mudah. Seseorang cukup masuk dan memencet sakelar, maka cairan berbentuk kabut atau uap yang mengandung alkohol tujuh puluh persen akan keluar untuk mensterilisasi orang tersebut. Penyemprotan akan berlangsung selama tiga hingga empat detik atau satu putaran. Kemudian pengguna bisa langsung keluar, melalui pintu keluar.
Bilik yang rangkanya terbuat dari besi holo ini menggunakan fiber glass sebagai dindingnya. Untuk membuat satu bilik ini dibutuhkan biaya yang cukup murah hanya tiga juta rupiah. Melonjaknya permintaan hingga dua ratus lebih bilik yang dipesan hingga luar pulau membuat universitas brawijaya juga menggandeng pekerja dari luar kampus.
Selain menggandeng santri Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh sebagai pekerja, pihak kampus juga memberdayakan lima bengkel untuk mengebut pengerjaan bilik steril. Total ada lima puluh lebih pekerja yang bekerja tiap harinya agar pesanan bilik steril ini bisa dikerjakan dengan cepat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.