Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia-Ukraina Saling Menyalahkan atas Serangan ke Stasiun Pengukuran Gas di Kursk, Ini Tuduhannya

Kompas.tv - 22 Maret 2025, 12:50 WIB
rusia-ukraina-saling-menyalahkan-atas-serangan-ke-stasiun-pengukuran-gas-di-kursk-ini-tuduhannya
Sebuah tank Rusia yang hancur tampak berada di pinggir jalan di dekat Kota Sudzha, wilayah Kursk, Rusia, 16 Agustus 2024. Foto ini dipublikasikan setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pertahanan Ukraina. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

 

KURSK, KOMPAS.TV - Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan ke stasiun pengukuran gas di wilayah Kursk.

Serangan yang terjadi Jumat (21/3/2025), hanya berjarak beberapa ratus meter dari perbatasan kedua negara.

Serangan yang terjadi ke fasilitas di Sudzha itu terjadi hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS), mengusulkan agar kedua belah pihak menghentikan serangan ke infrastruktur energi.

Baca Juga: Trump Makin Kontroversial, Cabut Status Legal 530.000 Migran Kuba, Haiti, Nikaragua dan Venezuela

Dikutip dari CNN Internasional, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Kiev telah sengaja menyerang stasiun tersebut, yang telah berada di bawah kendali Ukraina sejak serangan mendadak ke Kursk pada Agustus 2024.

Moskow mengklaim pasukan Ukraina meledakkan fasilitas tersebut saat mundur dari Kursk.

Mereka menuduh itu menjadi usaha Ukraina mendiskreditkan inisiatif perdamaian yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Kyiv sendiri menggambarkan tuduhan tersebut tak berdasar, dan mengklaim hal itu bertujuan untuk mendiskreditkan Ukraina, dan menyesatkan masyarakat internasional.

“Memang, stasiun itu telah berulang kali ditembaki oleh Rusia sendiri,” kata Staf Umum Ukraina pada sebuah postingan Telegram.

Berdasarkan militer Ukraina, Rusia menyerang stasiun yang sama dengan rudal tiga hari sebelumnya.

“Upaya Rusia untuk menipu semua orang dan berpura-pura bahwa mereka mematuhi gencatan senjata tak akan berhasil, (begitu pula) berita palus tentang serangan di pompa gas,” kata Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak.

Pompa gas Sudzha adalah rute terakhir yang dilalui gas alam Rusia untuk dikirim ke Eropa melalui Ukraina.

Pengangkutan gas alam melalui Sudzha dihentikan pada pagi tanggal 1 Januari 2025, setelah Kyiv menolak memperbarui kontrak.

Serangan terhadap stasiun itu terjadi lebih dari sepekan setelah Rusia mengumumkan pasukannya merebut kembali Sudzha.

Baca Juga: Erdogan Ngamuk Protes Besar Terjadi di Turki Usai Rivalnya Ditangkap, Lontarkan Ancaman

Pendudukan Ukraina atas sebagian Kursk dipandang sebagai satu-satunya alat tawar-menawar teritorial di tengah tekanan untuk berunding guna mengakhiri perang.

Presiden Rusia Vladmir Putin setuju menghentikan sementara serangan terhadap target energi di Ukraina, setelah saling telepon dengan Trump, meski tak menandatangani gencatan senjata yang lebih luas untuk akhiri konflik.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : CNN Internasional

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x