KYIV, KOMPAS.TV – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memuncak setelah kedua negara saling melancarkan serangan udara dalam skala besar pada Sabtu (15/3/2025) malam.
Lebih dari 100 drone dilaporkan terbang melintas di wilayah masing-masing, hanya berselang kurang dari 24 jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan utusan Amerika Serikat untuk membahas proposal gencatan senjata selama 30 hari.
Serangan ini menandakan belum adanya tanda-tanda deeskalasi konflik meski upaya diplomasi terus dilakukan.
Baca Juga: Putin Tetap Ancam Pasukan Ukraina di Kursk Meski Setujui Gencatan Senjata
Baik Rusia maupun Ukraina mengeklaim telah menembak jatuh puluhan drone musuh dalam serangan terbaru tersebut.
Di pihak Rusia, Gubernur Volgograd Andrei Bocharov mengonfirmasi bahwa puing drone yang jatuh telah menyebabkan kebakaran di Distrik Krasnoarmeysky, dekat kilang minyak Lukoil.
Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat insiden ini. Beberapa bandara di wilayah tersebut sempat menangguhkan penerbangan untuk sementara waktu.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebut bahwa sebanyak 126 drone Ukraina berhasil ditembak jatuh.
Dari jumlah tersebut, 64 drone dihancurkan di wilayah Volgograd, sementara sisanya jatuh di Voronezh, Belgorod, Bryansk, Rostov, dan Kursk.
Sementara itu, Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 178 drone serta dua rudal balistik dalam serangan yang terjadi pada malam hari.
Serangan tersebut mencakup penggunaan drone serang tipe Shahed serta drone imitasi yang bertujuan mengelabui sistem pertahanan udara.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.