GAZA, KOMPAS.TV - Israel memutus aliran listrik di Gaza dengan dalih agar Hamas membebaskan seluruh tawanan. Padahal, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menolak melanjutkan gencatan senjata yang di dalamnya terdapat kesepakatan pembebasan seluruh tawanan, ke fase ke dua.
Pengumuman pemutusan listrik di Gaza itu disampaikan Menteri Energi Israel Eli Cohen, Minggu (9/3/2025).
Pemutusan aliran listrik tersebut terjadi sepekan setelah Israel memblokir pasokan bantuan ke Gaza, yang memiliki populasi lebih dari 2 juta jiwa.
“Kami akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk membawa kembali para sandera dan memastikan bahwa Hamas tak lagi berada di Gaza esok hari (setelah perang),” ucap Cohen, dikutip dari BBC.
Baca Juga: Kondisi Gaza Usai Israel Blokade Bantuan Pangan dan Medis di Bulan Ramadan
“Saya telah menandatangani perintah menghentikan pasokan listrik secepatnya ke Gaza,” tambahnya.
Keputusan memutus aliran listrik diperkirakan bakal sangat memengaruhi pengoperasian pabrik desalinasi, yang sangat penting dalam menyediakan air minum bersih bagi penduduk Gaza yang telah diblokade Israel sejak 2007.
Lebih jauh, pemerintah Israel menegaskan tak menepis kemungkinan memutus pasokan air.
Israel telah memutus sebagian besar pasokan listrik ke Gaza di awal serangannya yang dimulai 7 Oktober 2023.
Israel menginginkan Hamas menerima perpanjangan fase pertama gencatan senjata.
Namun, Hamas menginginkan agar segera dimulai gencatan senjata fase kedua, yang berarti pembebasan seluruh tawanan dari Gaza, penarikan mundur tentara Israel, dan kemudian pengakhiran perang secara permanen.
Hamas dipercaya masih menahan 23 tawanan Israel yang masih hidup, begitu juga 35 jasad lainnya.
Hamas, yang memperingatkan pemutusan pasokan ke Gaza bakal berdampak kepada tawanan yang mereka tahan, mengatakan telah menyelesaikan pembicaraan gencatan senjata dengan mediator Mesir.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : BBC, Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.