BEIJING, KOMPAS.TV - China telah menyiapkan tindakan pembalasan untuk pemberlakuan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Ekspor pertanian AS ke China diyakini bakal menjadi target pembalasan pemerintah Xi Jinping.
Trump akan memberlakukan tarif impor barang China yang masuk AS pada Selasa (4/3/2025).
Baca Juga: Eropa Mulai Jauhi Trump usai Bertengkar dengan Zelenskyy, UE: Dunia Bebas Butuh Pemimpin Baru
Pada pekan lalu, Trump mengancam China dengan bea masuk tambahan sebesar 10 persen yang mengakibatkan tarif kumulatif sebesar 20 persen.
Mereka juga menuduh China tak melakukan upaya yang cukup untuk menghentikan aliran fentanyl ke AS.
Pihak China juga memandang ancaman Trump itu sebagai pemerasan.
Media China, Global Times menegaskan, tindakan balasan China menyasar sektor pertanian AS.
“China mempelahari dan memformulasikan pembalasan yang sesuai sebagai respons atas ancaman AS yang mengenakan tambahan 10 persen tarif untuk produk China, dengan alasan fentanyl,” bunyi laporan Global Times, Senin (3/3/2025) dikutip dari The Guardian.
“Langkah pembalasan tampaknya akan mencakup tarif dan serangkaian tindakan non-tarif, serta produk pertanian dan pangan AS kemungkinan besar masuk ke dalam daftar tersebut,” tambahnya.
AS telah lama rentan terhadap China yang menargetkan ekspor pertanian di masa ketegangan perdagangan.
China masih menjadi pasar terbesar untuk produk pertanian AS, meski terjadi penurunan impor sejak 2018.
Ketika itu, Beijing mengenakan tarif 25 persen pada kacang kedelai, daging sapi, daging babi, gandum, jagung dan sorgum.
Hal ini sebagai balasan atas bea masuk barang-barang China yang dikenakan pada periode pertama Trump.
China telah mendatangkan USD29,25 miliar atau setara Rp481 triliun bagi produk pertanian AS di 2024, turun 14 persen dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sudah Tak Gunakan Ventilator, Sinyal Perkembangan Positif usai Krisis Pernapasan
Media Global Times merupakan surat kabar milik partai berkuasa China, Partai Komunis China.
Pengumuman Trump membuat Beijing memiliki waktu kurang dari sepekan untuk mengajukan tindakan balasan atau mencapai kesepakatan.
Tarif tambahan yang diusulkan juga bertepatan dengan dimulainya pertemuan tahunan parlemen China.
Yakni sebuah acara politik yang akan diselenggarakan di mana Beijing diharapkan meluncurkan prioriras ekonomi 2025-nya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.