BRUSSELS, KOMPAS.TV — Uni Eropa menegaskan penolakannya terhadap rencana Israel untuk memindahkan paksa warga Gaza, di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap gencatan senjata dan eskalasi kekerasan di Tepi Barat.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Kaja Kallas dalam pertemuan tingkat tinggi dengan Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar di Brussels, Senin (24/2/2025).
“Kami mendukung kembalinya setiap warga Palestina yang terusir ke Gaza, yang merupakan rumah mereka,” kata Kallas dikutip dari The National.
Baca Juga: Pemimpin Negara-Negara Arab Bahas Rencana Trump soal Gaza di Riyadh, Upaya Rekonstruksi Jadi Fokus
“Kami terus memantau perkembangan di lapangan dan tidak bisa menyembunyikan keprihatinan kami terhadap situasi di Tepi Barat," imbuhnya.
Ini merupakan pertemuan pertama antara UE dan Israel dalam dua tahun terakhir, saat gencatan senjata rapuh antara Israel dan Hamas masih berlangsung di Gaza.
Hingga Senin kemarin, Israel masih mengerahkan tank ke Tepi Barat yang memicu kekhawatiran bahwa mereka berencana mencaplok sebagian wilayah tersebut.
Langkah itu pun mendapat tantangan keras dari Palestina serta sebagian besar komunitas internasional, termasuk Uni Eropa.
Saar membela operasi militer Israel dengan menyatakan pengerahan tank bertujuan menargetkan “teroris” dan tidak memiliki tujuan lain.
Kallas menegaskan, gencatan senjata adalah kesempatan nyata untuk menghentikan siklus kekerasan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The National
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.