Menurut pejabat setempat, dua kereta terlambat datang ke stasiun, sementara kereta ketiga yang menuju Prayagraj menunggu untuk pergi.
Saksi mata bernama Ruby Devi mengatakan bahwa kerumunan di stasiun kereta utama Ibu Kota India itu begitu besar sehingga ia tak bisa masuk kedalamnya.
Sedangkan Umesh Giri, yang istrinya, Shilam Devi, tewas dalam insiden tersebut mengatakan kerumunan tersebut tak terkontrol ketika ia mencoba naik ke Prayagraj Express.
Menurut Wakil Komisaris Kepolisian Kereta KPS Maholtra, pihak otoritas tengah menyelidiki apa penyebab kerumunan itu.
“Ini terjadi karena keterlambatan dua kereta untuk tiba, dan banyak orang yang berkumpul di stasiun,” ujarnya.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengungkapkan belasungkawanya atas insiden ini.
Baca Juga: Pria Ini Ditelan Paus Bungkuk Hidup-Hidup saat Kayak di Laut, Nasibnya Sekarang?
“Semua pikiran saya untuk mereka yang kehilangan orang yang dicintai,” ucap Modi di media sosial X.
Sementara pemimpin oposisi mengkritik pemerintah atas insiden ini, menuduh mereka melakukan kegagalan administrasi.
“Mengingat besarnya umat yang pergi ke Prayagraj, persiapan lebih baik harusnya dibuat di stasiun,” kata Pemimpin Oposisi di Parlemen India Rahul Gandhi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.