KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan negaranya akan terlibat dalam pembangunan kembali atau rekonstruksi Jalur Gaza yang dihancurkan Israel.
Anwar menyebut keterlibatan Malaysia akan dilakukan dengan kerja sama antara rakyat dan sektor swasta.
Sebagai langkah awal, Anwar menyebut Malaysia akan membuat sekolah, rumah sakit, dan masjid di wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 itu.
"Ini adalah bagian dari upaya kami, pengorbanan dari komunitas dan rakyat. Semoga Allah melindungi kita dan menjamin keselamatan Gaza dan Palestina," kata Anwar dalam pesan video, Rabu (29/1/2025), dikutip Bernama.
Baca Juga: Rumah Sakit Terbesar Gaza Hancur 95 Persen karena Serangan Israel, Bangunan Hangus Terbakar
Dia menambahkan, rekonstruksi Gaza akan melibatkan kerja sama antaara pemerintah Malaysia dan Jepang. Kedua negara dilaporkan hendak menghimpun dana melalui program Asia Timur.
Anwar menyebut Jepang telah mengundang Malaysia untuk bergabung sebagai pimpinan Konferensi Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD). Konferensi ini disebut akan berfokus pada rekonstruksi Gaza.
Sebelumnya, PM Malaysia tersebut memperkirakan pembangunan kembali Gaza dapat memakan biaya hingga 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp16.000 triliun.
Pasalnya, sebagian besar Gaza telah dihancurkan Israel dalam operasi militer yang berlangsung sejak Oktober 2023 hingga Januari 2025.
Serangan Israel ke Gaza dihentikan berdasarkan gencatan senjata yang efektif berlaku per 19 Januari 2025. Gencatan senjata ini dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Gencatan senjata Gaza sedianya akan berlangsung dalam tiga tahap. Saat ini sedang berlangsung tahap pertama. Tahap terakhir akan membahas pembentukan pemerintah baru di Gaza serta proses rekonstruksi.
Baca Juga: Duta Besar RI Tanggapi Perbedaan Pernyataan Kepolisian Malaysia dan WNI dalam Kasus Penembakan
Sumber : Kompas TV, Bernama
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.