RAMALLAH, KOMPAS.TV - Otoritas Palestina bereaksi setelah tercapainya gencatan senjata Hamas dan Israel.
Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbad menegaskan siap bertanggung jawab penuh di Gaza, Jumat (17/1/2025).
Gencatan senjata Hamas dan Israel diumumkan oleh para mediator, Rabu (15/1/2025).
Baca Juga: Kata Menteri Israel Usai Pilih Setujui Gencatan Senjata dengan Hamas: Berat tapi Harus Dilakukan
Hal itu semakin dipertegas setelah kabinet keamanan Israel memutuskan menyetujui gencatan senjata dan pembebasan sandera.
PA pun mengungkapkan kesiapannya untuk memimpin Gaza.
“Pemerintah Palestina, di bawah arahan Presiden Abbas, telah menyelesaikan semua persiapan untuk mengemban tanggung jawab penuh di Gaza, dengan tim administratif dan keamanan sepenuhnya siap untuk memenuhi tugas mereka,” bunyi pernyataan Kepresidenan Palestina dikutip dari CNN Internasional.
PA mengungkapkan siap bekerja untuk memfasilitasi kembalinya rakyat Palestina yang dipindahkan paksa kembali ke rumahnya.
Juga untuk mengembalikan layanan seperti air dan juga listrik, serta mengurus penyerebangan, mengawasi upaya rekonstruksi.
PA yang diisi kebanyakan dari Partai Fatah sebelumnya memimpin Gaza hingga 2007.
Namun, mereka harus pergi dari wilayah tersebut setelah Hamas memenangi pemilihan legislatif pada 2006.
Sejak itu, Hamas memimpin Gaza, dan PA memimpin Tepi Barat, yang diduduki Israel.
Baca Juga: Kabinet Keamanan Israel Setujui Kesepakatan Pembebasan Sandera dan Gencatan Senjata dengan Hamas
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel akan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Konflik di Gaza terjadi setelah aksi militer Hamas ke Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang pada 7 Oktober 2023.
Serangan balik yang dilakukan Israel dengan dalih menghancurkan Hamas telah menewaskan lebih dari 45.000 orang.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.