Kompas TV internasional kompas dunia

Kim Jong-un Disebut Larang Hot Dog, Dianggap Mengancam Ideologi Sosialisme di Korea Utara

Kompas.tv - 8 Januari 2025, 14:49 WIB
kim-jong-un-disebut-larang-hot-dog-dianggap-mengancam-ideologi-sosialisme-di-korea-utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di peresmian penyelesaian proyek perumahan Sinuiju, Minggu (21/12/2024). (Sumber: KCNA Via Daily NK)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Kebijakan nyeleneh terbaru pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kembali memantik kontroversi. Kali ini, ia dilaporkan melarang konsumsi dan penjualan hot dog atau roti sosis karena dianggap simbol infiltrasi budaya Barat. 

Media Inggris, The Sun, menyebut Kim Jong-un memandang hot dog bukan sekadar makanan cepat saji, tapi simbol budaya kapitalis Barat yang dianggap merusak nilai-nilai sosialisme yang dijunjung tinggi di Korea Utara. 

Bahkan, budae-jjigae — mi kuah pedas yang menggunakan sosis atau daging kalengan — kini juga dilaporkan dilarang keras. Budae-jjigae sempat diimpor dari Korea Selatan yang pro-Barat pada 2017.

Seorang pedagang di provinsi Ryanggang mengungkapkan keluhannya terkait aturan ini.

"Penjualan budae-jjigae di pasar sudah dihentikan. Polisi dan pengelola pasar memperingatkan bahwa siapa pun yang ketahuan menjualnya akan ditutup paksa," katanya, menurut laporan The Sun.

Baca Juga: Kim Jong-un Klaim Rudal Hipersonik Korea Utara Mampu Hadapi Rival di Pasifik

Larangan ini tidak main-main. Siapa pun yang ketahuan memasak atau mengonsumsi hot dog, disebut berisiko dijatuhi hukuman berat. 

Mereka bisa dideportasi ke kamp kerja paksa, tempat yang dikenal dengan kondisi kehidupan keras dan minim belas kasih.

Situasi ini membuat warga harus berhati-hati, bahkan saat memasak di rumah. Bau sosis yang tercium oleh tetangga bisa menjadi alasan untuk dilaporkan ke pihak berwenang.

Di Korea Utara, aroma hot dog kini dianggap sebagai “barang bukti” yang cukup untuk menyeret seseorang ke kamp kerja paksa.

Yang membuat aturan ini ironis adalah kenyataan bahwa konsumsi daging anjing masih diperbolehkan di Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Gertakan Kim Jong-un Jelang Trump Dilantik Jadi Presiden AS?

Jadi, saat hot dog dilarang keras, daging anjing tetap bebas dikonsumsi. Kebijakan ini menimbulkan pertanyaan tentang logika di balik aturan yang diterapkan rezim Pyongyang.

Larangan hot dog hanyalah satu dari rangkaian kebijakan ketat yang diberlakukan Kim Jong-un. Sebelumnya, perceraian pun dianggap sebagai tindakan kriminal di negara tersebut. 

Pasangan yang memutuskan bercerai disebut akan dijatuhi hukuman hingga enam bulan di kamp kerja paksa dengan tuduhan melakukan "kejahatan anti-sosial."

Kebijakan ini membuat warga Korea Utara harus berpikir dua kali sebelum mengambil langkah yang dianggap melawan norma sosial, baik dalam urusan makanan maupun kehidupan pribadi.

Larangan hot dog ini melengkapi aturan sebelumnya di Korea Utara yang melarang perayaan Natal. 

Pada Desember lalu, Kim Jong-un memperingatkan bahwa siapa pun yang merayakan Natal, dapat menghadapi hukuman berat, termasuk eksekusi. 

Di mata rezim Pyongyang, baik hot dog maupun Santa Claus, dianggap ancaman serius bagi ideologi negara. 

Baca Juga: Tentara Korea Utara di Rusia Mabuk-mabukan, Moral Pasukan Kim Jong-Un Diyakini Anjlok


 




Sumber : The Sun




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x