"Ini hanyalah pengingat tragis akan hal itu," ujarnya, dikutip dari The Associated Press.
Nuzzo mencatat seorang remaja Kanada jatuh sakit parah setelah terinfeksi baru-baru ini. Para peneliti juga masih mencoba mengukur bahaya dari virus yang beredar saat ini dan menentukan apa yang menyebabkannya menyerang beberapa orang, sehingga menjadi penyakit yang parah.
"Hanya karena kita telah melihat kasus-kasus ringan tidak berarti kasus-kasus di masa mendatang akan terus ringan," tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat CDC menggambarkan kematian di Louisiana sebagai kejadian tragis, tetapi juga mengatakan tidak ada perubahan virologi yang mengkhawatirkan yang secara aktif menyebar pada burung liar, unggas, atau sapi yang akan meningkatkan risiko bagi kesehatan manusia.
Baca Juga: FDA Temukan Virus Flu Burung di Susu Pasteurisasi, Amerika Serikat Siaga Wabah Infeksi H5N1
Dalam dua kasus AS baru-baru ini, satu orang dewasa di Missouri dan seorang anak di California terkena virus flu burung. Hingga kini, pejabat kesehatan belum menentukan bagaimana mereka tertular virus tersebut.
Asal mula infeksi warga Louisiana tersebut tidak dianggap sebagai misteri. Namun menurut CDC, itu adalah kasus manusia pertama di AS yang terkait dengan paparan burung.
Pejabat Louisiana mengatakan mereka tidak mengetahui adanya kasus lain di wilayah mereka. Sementara pejabat AS mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa virus tersebut menyebar dari orang ke orang.
Flu burung H5N1 telah menyebar luas di antara burung liar, unggas, sapi, dan hewan lainnya. Keberadaannya yang semakin meningkat di lingkungan, juga semakin meningkatkan kemungkinan orang akan terpapar dan berpotensi tertular.
Pejabat terus mendesak orang yang melakukan kontak dengan burung yang sakit atau mati, untuk mengambil tindakan pencegahan, termasuk mengenakan pelindung pernapasan dan mata serta sarung tangan saat berinteraksi dengan unggas.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.