JALUR GAZA, KOMPAS.TV – Serangan udara Israel pada Kamis (2/1/2025) yang berlanjut hingga Jumat pagi menewaskan sedikitnya 50 orang di Gaza tengah dan selatan. Salah satu serangan terjadi di kamp tenda luas yang berulang kali dibom Israel, meskipun telah ditetapkan sebagai zona aman kemanusiaan.
Para korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, yang menghitung bahwa korban tewas dalam serangan itu sedikitnya berjumlah 50 orang.
Israel mengatakan serangan itu menargetkan seorang perwira polisi berpangkat tinggi, dan menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil.
Sementara itu, tidak ada komentar langsung dari Hamas mengenai kejadian ini.
Sebelumnya, serangan Israel menewaskan puluhan orang di seluruh Gaza tengah dan selatan, termasuk di dalam kamp tenda yang luas yang ditetapkan Israel sebagai zona aman kemanusiaan tetapi telah berulang kali menjadi target.
Baca Juga: Netanyahu Akhirnya Setuju Kirim Delegasi Israel ke Qatar, Negosiasi Perdamaian Gaza Kembali Dimulai
Militer Israel mengatakan serangan itu menewaskan seorang perwira polisi berpangkat tinggi yang terlibat dalam pengumpulan intelijen yang digunakan oleh sayap bersenjata Hamas dalam serangan terhadap pasukan Israel.
Pada hari Kamis, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia mengizinkan delegasi dari badan intelijen dan militer negara itu untuk melanjutkan negosiasi di Qatar menuju kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah berupaya menjadi mediator gencatan senjata dan pembebasan sandera. Mereka telah menghabiskan waktu selama hampir setahun untuk mencoba menjadi penengah, namun upaya mereka berulang kali terhenti.
Baca Juga: Serangan Israel ke Area Kemanusiaan Gaza Tewaskan 11 Warga Palestina
Pada hari Kamis, militer Israel juga mengeklaim bertanggung jawab atas serangan komando di Suriah barat September lalu, yang menghancurkan sebuah bangunan yang diklaim Israel sebagai pabrik rudal yang dipimpin Iran.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.500 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat, yang mengatakan wanita dan anak-anak merupakan lebih dari separuh korban tewas.
Perang tersebut dipicu oleh serangan kelompok militan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 ke Israel. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang pada hari itu. Sekitar 100 sandera masih berada di dalam Gaza, namun setidaknya sepertiganya diyakini telah tewas.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.