Kompas TV internasional kompas dunia

Penembakan Massal di Montenegro Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

Kompas.tv - 2 Januari 2025, 14:00 WIB
penembakan-massal-di-montenegro-tewaskan-10-orang-pelaku-bunuh-diri
Kepolisian Montenegro tengah menyelidiki penembakan massal yang menewaskan 10 orang di Cetinje, Rabu (1/1/2024). (Sumber: AP Photo/Risto Bozovic)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

CETINJE, KOMPAS.TV - Penembakan massal terjadi di Montenegro dan telah menewaskan 10 orang.

Pelaku berusaha bunuh diri setelah dikepung oleh polisi, namun baru tewas saat dilarikan ke rumah sakit.

Penembakan tersebut terjadi di Cetinje, Rabu (1/1/2025) waktu setempat, sekitar 38 km dari Ibu Kota Montenegro, Podgorica.

Baca Juga: Tersangka Penabrakan di New Orleans Ungkap Keinginan Membunuh di Media Sosial

Pelaku awalnya beraksi di sebuah restoran, di mana empat orang tewas.

Ia pun kemudian bergerak ke tiga lokasi berbeda dan membunuh enam orang setelahnya, termasuk dua anak-anak.

Polisi mengidentifikasi pelaku sebagai Aleksandar Martinovic, 45 tahun.

Ia pun kemudian berusaha bunuh diri di dekat rumahnya setelah disudutkan oleh polisi.

Menteri Dalam Negeri Montenegro Danilo Saranovic, mengungkapkan pelaku tewas, Kamis (2/1/2025), dalam perjalanan ke rumah sakit karena luka-luka yang dideritanya saat mencoba bunuh diri.

“Saat ia melihat dirinya dalam situasi tak menguntungkan, ia memutuskan bunuh diri,” kata Saranovic dikutip dari CNN International.

“Ia tidak langsung tewas di tempat, namun saat dirinya tengah dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.

Saranovic tak memberikan detail lebih lanjut terkait upaya bunuh diri sang pelaku.

Pihak kepolisian mengungkapkan Martinovic memiliki sejarah kepemilikan senjata api ilegal.

Direktur Kepolisian Lazar Scepanovic mengatakan bahwa pelaku diyakini telah minum-minuman keras sebelum melakukan penembakan.

Perdana Menteri Montenegro Milojko Spajic mengatakan sempat ada pertengkaran sebelum penembakan.

Penembakan massal sangat jarang terjadi di Montenegro, meski memiliki sejarah panjang dengan budaya kepemilikan senjata api.

Pada 2022, juga di Cetinje, 11 orang termasuk dua anak-anak dan satu orang bersenjata tewas terbunuh dalam penembakan massal.

Insiden itu mengguncang negara kecil yang hanya memiliki penduduk 605.000 jiwa itu.

Spajic menyebut insiden berdarah itu sebagai tragedi yang buruk dan mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari.

Sedangkan Presiden Jakov Milatovic mengatakan ia merasa cemas dengan serangan tersebut.

Baca Juga: Tesla Cybertruck Meledak di Depan Hotel Trump Diyakini Aksi Terorisme, Terkait Tragedi New Orleans?

Meski undang-undang senjata api yang ketat sudah diberlakukan, Balkan Barat yang terdiri dari Serbia, Montenegro, Bosnia, Albania, Kosovo, dan Makedonia Utara masih dibanjiri senjata.

Spajic mengatakan pihak berwenang akan mempertimbangkan untuk memperketat kriteria kepemilikan dan kepemilikan senjata api.

Hal itu termasuk kemungkinan pelarangan senjata api secara menyeluruh.


 




Sumber : CNN International / Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x