KURSK, KOMPAS.TV - Rusia disebut mengalami kehilangan besar di Kursk, dan dilaporkan lebih dari 38.000 pasukannya tewas.
Selain itu, pasukan Vladimir Putin itu juga telah kehilangan lebih dari 1.000 buah perlengkapan yang hancur sejak penyerangan Ukraina ke wilayah Rusia tersebut.
Kemunduran Rusia tersebut diungkapkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksandr Syrskyi, Rabu (1/1/2025).
Baca Juga: Malam Tahun Baru di Prancis Diwarnai Kerusuhan: Hampir 1.000 Mobil Dibakar, 420 Orang Ditahan
Pernyataan itu diungkapkan Syrskyi setelah mengunjungi Kursk untuk memberikan penghargaan terhadap personel militer Ukraina yang berada di wilayah itu.
Ia juga mengatakan lebih dari 700 pasukan dari militer Rusia telah ditangkap saat penyerangan Ukraina.
“Kami akan melanjutkan menghancurkan para penjajah. Tak masalah apakah mereka memiliki paspor Rusia atau Korea Utara. Perang berlanjut,” tuturnya dikutip dari Kyiv Independent.
Ukraina memulai serangan kejutan ke Kursk pada 6 Agustus lalu, dan berhasil menguasai sekitar 1.300 kilometer persegi.
Pasukan Ukraina telah kehilangan kontrol sekitar setengah dari wilayah yang berhasil direbutnya karena pertempuran di area itu semakin sengit.
Kiev disebut berharap menggunakan wilayah Rusia yang dikuasainya itu sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi dengan Rusia di masa mendatang.
Baca Juga: Zelenskyy Mulai Puji Trump yang Segera Dilantik Jadi Presiden: Beliau Pasti Bisa Akhiri Agresi Putin
Rusia sendiri telah menempatkan sekitar 12.000 tentara Korea Utara di wilayah tersebut sejak Agustus untuk membantu memukul mundur pasukan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada 23 Desember lalu mengatakan lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah terbunuh atau cedera sejak dikerahkan ke Kursk.
Menurut anggota parlemen Korea Selatan Lee Sung-kwon, yang mendapat laporan dari intelijen nasional Korsel (NIS), banyaknya tentara Korea Utara yang tewas dikarenakan minimnya pengetahuan tentang medan perang dan peperangan menggunakan drone.
Sumber : Kyiv Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.