GUATEMALA CITY, KOMPAS.TV - Sebuah sekte keagamaan di Guatemala bentrok dengan kepolisian untuk menangkap lagi 160 anak yang sebelumnya diselamatkan otoritas.
Ratusan anak tersebut diselamatkan polisi pada Jumat (21/12/2024), ketika polisi menyerbu sebuah pertanian yang digunakan gerakan Lev Tahor, sebuah sekte Yahudi.
Sekte keagamaan itu tengah berada dalam penyelidikan di beberapa negara karena tuduhan seksual yang serius.
Baca Juga: Erdogan Ternyata Bukan Walk-Out Saat Prabowo Pidato, Mayor Teddy Ungkap yang Terjadi
Menteri Dalam Negeri Guatemala Francisco Jimenez mengatakan anak-anak itu diduga telah dilecehkan oleh anggota sekte.
Dikutip dari BBC Internasional, anggota sekte tersebut berupaya mendobrak masuk pusat perawatan di mana anak-anak itu ditempatkan dalam upaya mengambil kembali mereka, Minggu (22/12/2024)
Hal itu pun menjurus pada keributan antara anggota sekte dengan polisi.
Lev Tahor merupakan skete yang diketahui mempraktekkan paham ekstremis dan memberlakukan aturan ketat pada pengikutnya.
Mereka bahkan menganjurkan pernikahan dini, memberikan hukuman berat bahkan untuk pelanggaran kecil.
Selain itu juga mengharuskan perempuan dan anak perempuan berusia tiga tahun untuk menutupi seluruh tubuh dengan jubah.
Sekte keagamaan itu menuduh otoritas Guatemala telah melakukan persekusi agama.
Komunitas sekte itu berada di Meksiko dan Guatemala antara 2014 dan 2017.
Pada 2022, anggota dari sekte tersebut ditangkap dalam operasi kepolisian di Chiapas, negara bagian Meksiko.
Namun, mereka kemudian dibebaskan karena kurangnya bukti.
Peristiwa itu bermula ketika polisi menyerbu ladang pertanian sekte tersebut di Oratorio, sebelah Tenggara Ibu Kota Guatemala City pada Jumat.
Polisi kemudian membawa anak-anak itu ke pusat perawatan.
Jaksa mengungkapkan adanya kecurigaan kehamilan paksa, penganiayaan anak di bawah umur, dan pemerkosaan.
Namun dua hari kemudian, sekitar 100 orang kerabat dari anak-anak itu, semuanya anggota sekte, berkumpul di luar pusat perawatan, dan menyerukan agar mereka dikembalikan.
Kantor Jaksa Agung Guatemala mengatakan sejumlah anggota sekte kemudian memaksa untuk membuka gerbang pusat perawatan.
Mereka berupaya untuk menculik anak-anak dan remaja yang ditempatkan di sana.
Namun, pihak otoritas berhasil membawa anak-anak tersebut ke dalam minibus putih.
Kantor Kejaksaan Agung mengungkapkan, dengan bantuan polisi, pusat perawatan berhasil memindahkan dan melindungi semua orang lagi.
Baca Juga: Terungkap Cara Israel Lakukan Teror Ledakan Pager dan Walkie-Talkie ke Hizbullah, Disiapkan 10 Tahun
Pihak otoritas memperkirakan sekte tersebut memiliki sekitar 50 keluarga yang tinggal di Guatemala, Amerika Serikat (AS), Kanada dan negara lainnya.
Komunitas Yahudi Guatemala telah mengeluarkan pernyataan yang mengasingkan sekte tersebut.
Mereka menggambatkan Lev Tahor sebagai sesuatu yang asing bagi organisasinya.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.