Pada 2022, anggota dari sekte tersebut ditangkap dalam operasi kepolisian di Chiapas, negara bagian Meksiko.
Namun, mereka kemudian dibebaskan karena kurangnya bukti.
Peristiwa itu bermula ketika polisi menyerbu ladang pertanian sekte tersebut di Oratorio, sebelah Tenggara Ibu Kota Guatemala City pada Jumat.
Polisi kemudian membawa anak-anak itu ke pusat perawatan.
Jaksa mengungkapkan adanya kecurigaan kehamilan paksa, penganiayaan anak di bawah umur, dan pemerkosaan.
Namun dua hari kemudian, sekitar 100 orang kerabat dari anak-anak itu, semuanya anggota sekte, berkumpul di luar pusat perawatan, dan menyerukan agar mereka dikembalikan.
Kantor Jaksa Agung Guatemala mengatakan sejumlah anggota sekte kemudian memaksa untuk membuka gerbang pusat perawatan.
Mereka berupaya untuk menculik anak-anak dan remaja yang ditempatkan di sana.
Namun, pihak otoritas berhasil membawa anak-anak tersebut ke dalam minibus putih.
Kantor Kejaksaan Agung mengungkapkan, dengan bantuan polisi, pusat perawatan berhasil memindahkan dan melindungi semua orang lagi.
Baca Juga: Terungkap Cara Israel Lakukan Teror Ledakan Pager dan Walkie-Talkie ke Hizbullah, Disiapkan 10 Tahun
Pihak otoritas memperkirakan sekte tersebut memiliki sekitar 50 keluarga yang tinggal di Guatemala, Amerika Serikat (AS), Kanada dan negara lainnya.
Komunitas Yahudi Guatemala telah mengeluarkan pernyataan yang mengasingkan sekte tersebut.
Mereka menggambatkan Lev Tahor sebagai sesuatu yang asing bagi organisasinya.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.