TBILISI, KOMPAS.TV - Eks penyerang Manchester City Mikheil Kavelashvili terpilih sebagai Presiden Georgia.
Pemilihan Kavelashvili sebagai presiden Georgia terjadi di tengah meningkatnya tensi negara itu dengan Rusia.
Kavelashvili, 53 tahun, resmi terpilih sebagai presiden Georgia pada Sabtu (14/11/2024).
Baca Juga: Rakyat Korea Selatan Bersukacita atas Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol
Terpilihnya Kavelashvili, yang dikenal sebagai politikus sayap kanan, juga meningkatkan tensi dengan oposisi pro-Barat.
Kavelashvili merupakan mantan anggota parlemen dari Partai Mimpi Goergia,.
Pada pemilihan presiden Georgia yang dilakukan para anggota parlemen, Kavelashvili menjadi satu-satunya kandidat.
Dikutip dari CNN Internasional, ini pertama kalinya pemilihan presiden Georgia tak dipilih lewat pemilihan umum.
Pemilihan dilakukan di parlemen melalui pemungutan suara langsung dari lembaga pemilihan yang beranggotakan 300 orang, terdiri dari anggota parlemen dan perwakilan daerah.
Hal itu dilakukan karena empat kelompok oposisi utama telah memboikot parlemen sejak pemilu yang disengkatan pada Oktober lalu.
Dari keseluruhan 225 pemilih yang hadir, Kavelashvili mendapatkan 224 suara.
Ia akan diresmikan sebagai Presiden Georgia pada 29 Desember mendatang.
Kevalashvili merupakan pengkritik garik keras terhadap barat, dan presidensinyan tak diragukan lagi akan memperburuk perpecahan antara pendukung pro-Kremlin dan pengunjuk rasa pro-Uni Eropa.
Banyak pengunjuk rasa pro-Uni Eropa berkemnah di Tbilisi selama 16 malam terakhir menyusul kepiutusan pemerintah menghentikan perundingan bergabung dengan UE.
Kavelashvili sendiri merupakan pemain Manchester City pada 1996 hingga 1997.
Hebatnya, pada debutnya dengan Manchester City, ia mencetak gol ke gawang Manchester United, pada Aptril 1996 di Premier League.
Baca Juga: Pidato Han Duck-soo Usai Ambil Alih Kekuasaan Pasca Presiden Korsel Dimakzulkan
Sayangnya, Manchester City akhirnya terdegradasi ke First Division.
Meski begitu, Kavelashvili sempat tampil 24 kali di First Division dan mencetak dua gol.
Namun, karena kalah bersaing dengan Nial Quinn, ia akhirnya ke Grashopper, dan berkarir di Swiss, meski sempat dipinjamkan ke klub Rusia Alania Vladikavkaz, sebelum pensiun di Basel pada 2006.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.