Kompas TV internasional kompas dunia

Rakyat Korea Selatan Gelar Demonstrasi Besar Besok, Tuntut Yoon Suk Yeol Mundur dari Presiden

Kompas.tv - 6 Desember 2024, 16:14 WIB
rakyat-korea-selatan-gelar-demonstrasi-besar-besok-tuntut-yoon-suk-yeol-mundur-dari-presiden
Orang-orang berkumpul untuk menuntut Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengundurkan diri di depan Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 4 Desember 2024 (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

SEOUL, KOMPAS.TV – Ribuan pengunjuk rasa akan menggelar demonstrasi besar-besaran di kawasan Yeouido, Seoul barat, Sabtu (7/12/2024). Aksi ini bertujuan menuntut Presiden Yoon Suk Yeol untuk mundur dari jabatannya setelah kontroversi terkait pengumuman darurat militer yang dicabut beberapa jam setelahnya.

Demonstrasi yang akan dipimpin oleh Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU) ini dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 waktu setempat di sekitar Gedung Majelis Nasional. 

Aksi tersebut kemudian dilanjutkan dengan pawai menuju pusat kota Seoul dan beberapa titik di Yeouido.

Kepolisian Metropolitan Seoul telah mengumumkan bahwa beberapa jalan di kawasan Yeouido akan ditutup sementara pada Sabtu untuk mengantisipasi aksi tersebut. 

Lebih dari 230 personel kepolisian juga akan dikerahkan guna mengatur lalu lintas dan memberikan alternatif jalur bagi para pengendara.

Baca Juga: Parlemen Korea Selatan Setujui Pemakzulan Ketua Auditor Negara dan Jaksa Terkait Kasus Ibu Negara

"Gunakan transportasi umum seperti kereta bawah tanah jika memungkinkan," kata seorang pejabat kepolisian dalam keterangan resmi dikutip dari Yonhap.

"Jika Anda harus menggunakan kendaraan pribadi, pastikan memeriksa informasi lalu lintas terlebih dahulu," imbuh pernyataan tersebut.

Aksi ini diprediksi menjadi salah satu demonstrasi terbesar sejak Yoon Suk Yeol menjabat sebagai presiden.

Seperti yang diketahui, Presiden Yoon Suk Yeol membuat keputusan mengejutkan dengan memberlakukan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam. 

Namun, keputusan itu langsung menuai kritik tajam dari parlemen yang dikuasai oposisi karena dianggap sebagai langkah yang tidak sesuai dengan konstitusi dan dinilai merusak stabilitas politik di Korea Selatan.

Dalam waktu beberapa jam, parlemen melakukan pemungutan suara untuk menolak keputusan tersebut, memaksa Presiden Yoon mencabut kebijakan darurat militer.

Setelahnya, Presiden Yoon pun mendapatkan tuntutan untuk mundur dari jabatannya, baik dari oposisi hingga sejumlah elemen masyarakat Korea Selatan. 

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pengkhianatan Presiden Korea Selatan Terkait Deklarasi Darurat Militer


 

 




Sumber : Yonhap




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x