Kompas TV internasional kompas dunia

Perang Dunia III Bakal Dimulai Berdasarkan Prediksi Baba Vanga, Berkaitan dengan Konflik Suriah

Kompas.tv - 6 Desember 2024, 12:03 WIB
perang-dunia-iii-bakal-dimulai-berdasarkan-prediksi-baba-vanga-berkaitan-dengan-konflik-suriah
Cenayang asal Bulgaria, Baba Vanga. (Sumber: Daily Mail)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

DAMASKUS, KOMPAS.TV - Ramalan Baba Vanga terhadap Perang Dunia III disebut bakal terjadi sebentar lagi, dan bahkan berpeluang terjadi berdasarkan hitungan bulan.

Peramal Bulgaria yang meninggal 25 tahun lalu itu menciptakan kegemparan setelah beberapa ramalannya terjadi.

Baba Vanga, yang kehilangan penglihatannya saat kecil, meramalkan sejumlah kejadian global yang menjadi kenyataan seperti serangan teror 9/11, dan juga Brexit.

Baca Juga: Kekuasan Pemberontak Suriah Bertambah, Kuasai Kota Besar Kedua Usai Tentara Bashar Al-Assad Mundur

Kini berdasarkan ramalannya Perang Dunia III akan terjadi dalam waktu dekat, bahkan dalam hitungan bulan.

Dikutip dari Daily Star, Selasa (3/12/2024), sosok yang disebut sebagai Nostradamus dari Balkan, memprediksi sebelum kematiannya pada 1996, Perang Dunia III bakal berlangsung dengan ditandai jatuhnya Suriah.

“Ketika Suriah jatuh, perang besar antara Barat dan Timur akan segera terjadi. Pada musim panas, perang akan dimulai di Timur dan akan menjadi Perang Dunia III. Perang di Timur akan menghancurkan Barat,” ujar Baba Vanga.

“Suriah akan jatuh di kaki sang pemenang, tetapi sang pemenang bukanlah yang seharusnya,” ujarnya. Namun ucapan terakhirnya sulit diketahui maknannya.

Meski begitu, hal ini mengindikasikan dengan jelas bahwa jatuhnya Suriah, diyakini membuat Perang Dunia III tidak lama lagi.

Konflik di Suriah sendiri tengah membara pada beberapa pekan terakhir.

Pemberontak Suriah, yang diketahui sebagai Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah menguasai sebagian besar Aleppo, kota terbesar kedua Suriah.

Baca Juga: Ramalan Baba Vanga Ini Diklaim Jadi Kenyataan di 2024, Apa Saja?

Para pemberontak tersebut bergerak lagi, setelah sebelumnya perlawanan mereka sempat redup karena pemerintah Suriah di bawah Presiden Bashar Al-Assad sempat meredam perlawanan mereka karena bantuan Rusia dan Iran.

Namun, di tengah permasalahan internal di Rusia dan Iran, para pemberontak kembali bergerak.

Pemberontak pada Kamis (5/12/2024), juga telah menduduki kota besar Suriah lainnya, Hama, setelah tentara Pemerintah Suriah memutuskan mundur ke luar dari kota.




Sumber : Daily Star




BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x