Kompas TV internasional kompas dunia

Reaksi China usai AS Izinkan Ukraina Gunakan Rudal Jarak Jauh Serang ke Dalam Rusia, Tetapkan Posisi

Kompas.tv - 18 November 2024, 19:33 WIB
reaksi-china-usai-as-izinkan-ukraina-gunakan-rudal-jarak-jauh-serang-ke-dalam-rusia-tetapkan-posisi
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian. (Sumber: Global Times)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

BEIJING, KOMPAS.TV - China akhirnya bereaksi usai Amerika Serikat (AS) izinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang ke dalam Rusia.

China kembali posisinya terkait permasalahan konflik Rusia dan Ukraina, yang tak akan berubah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri China, Senin (18/11/2024).

Baca Juga: Rusia Murka Biden Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh ke Dalam Negaranya, Putin Masih Bungkam?

“Posisi China terkait Ukraina tetap konsisten dan jelas, serta gencatan senjata lebih awal dan pencarian solusi politik adalah demi kebaikan semua pihak,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari Global Times.

“Mempromosikan de-eskalasi dari situasi ini secepat mungkin menjadi prioritas utama,” lanjutnya.

Juru Bicara Kementerian China, Lin Jian menegaskan, China secara konsisten mendorong dan mendukung upaya yang bertujuan menyelesaikan krisis secara damai.

Selain itu, juga tetap berkomiten memainkan peran konstruktif dalam memajukan solusi politik terhadap krisis Ukraina melalui pendekatannya sendiri.

Pemerintahan Joe Biden telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal buatan AS untuk menyerang ke dalam Rusia.

Baca Juga: Kata Zelenskyy Saat AS Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh Menyerang ke Dalam Rusia

Mengikuti langkah AS, Prancis dan Inggris juga mengizinkan Ukraina untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia menggunakan rudal SCALP dan Storm Shadow.

Pada kesempatan itu, Lin Jian juga mengomentari pertanyaan terkait serangan rudal dan drone skala besar Rusia ke fasilitas energi sipil Ukraina pada Minggu (17/11/2024).

Ia menegaskan, semua pihak harus bersikap bertanggung jawab untuk mempromosikan deeskalasi. 

Selain itu, juga menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi gencatan senjata dini dan penyelesaian krisis secara politik.




Sumber : Global Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x