KYIV, KOMPAS.TV — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi bahwa militer Ukraina telah terlibat dalam pertempuran pertama melawan pasukan Korea Utara. Pertempuran ini menandai babak baru dalam ketidakstabilan global, seiring dengan semakin meluasnya dampak perang di Ukraina.
Dalam pidato yang disampaikan melalui video dan dipublikasikan di situs resmi kantor kepresidenan Ukraina pada Selasa (5/11/2024), Zelenskyy menyebut pertempuran ini sebagai eskalasi baru yang memperburuk situasi keamanan dunia.
"Pertempuran pertama dengan pasukan Korea Utara membuka halaman baru ketidakstabilan di dunia," ujarnya dikutip dari Yonhap.
Zelenskyy juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang telah merespons dengan tegas terhadap pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia, tidak hanya melalui kecaman, tetapi juga dengan tindakan nyata untuk mendukung pertahanan Ukraina.
"Kami, bersama dengan dunia, harus melakukan segala upaya agar langkah Rusia untuk memperluas perang ini—untuk benar-benar meningkatkan eskalasi—berakhir dengan kegagalan, baik bagi mereka maupun bagi Korea Utara," tambahnya.
Konfirmasi mengenai pertempuran dengan pasukan Korea Utara juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov.
Baca Juga: Sudah 10.000 Tentara Korea Utara Diterjunkan ke Dekat Perbatasan Ukraina, Diperkirakan Siap Tempur
Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi lokal KBS pada Selasa, Umerov mengungkapkan bahwa pertempuran dengan pasukan Korea Utara telah terjadi dalam skala kecil.
Meski begitu, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi dan seperti apa dampak dari pertempuran.
Sebelumnya, pada Senin (4/11/2024), Zelenskyy menyebut sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan di wilayah Kursk, Rusia, yang terletak di garis depan barat.
Hal tersebut menjadi langkah terbaru Rusia dalam memperkuat posisinya di medan pertempuran, dengan bantuan dari salah satu sekutu internasionalnya.
Selain dari pihak Ukraina, Amerika Serikat juga telah mengonfirmasi keterlibatan Korea Utara dalam konflik ini.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa sekitar 10.000 tentara Korea Utara saat ini berada di wilayah Kursk, dan kemungkinan akan segera terlibat dalam pertempuran dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga: 1 WN Malaysia Jadi Tentara Bayaran di Ukraina, Masih Hidup Meski Sempat Terkena Serangan Drone Rusia
Sumber : Yonhap
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.