Banjir tersebut juga memerangkap warga di rumah mereka, dan mengirim mobil serta sampah-sampah berserakan di jalan karena air banjir yang penuh lumpur.
“Meningkatnya air membawa lumpur dan batu, dan mereka (banjir) menjadi begitu kuat hingga merusak permukaan jalan,” kata perempuan yang hanya mengatakan nama depannya itu.
“Jembatan yang menuju kota telah penuh lumpur, pohon tumbang dan mobil serta tempat sampah berjatuhan di jalan. Teras luar rumah saya juga hancur, dan kursi serta tirai semuanya tersapu. Ini bencana,” kata Remedios.
Meski jumlah korban tewas sudah mencapai 95 orang, Wali Kota Utiel, Ricardo Gabaldon, mengatakan banyak warganya yang tak selamat dari banjir.
Tapi ia mengaku tak bisa memberikan angka pasti berapa warganya yang tewas.
Ia pun mengatakan bahwa hari Selasa kemarin, adalah hari terburuk dalam hidupnya.
“Kami terperangkap seperti tikus,” ujar sang pemimpin kota.
“Mobil dan tempat sampah mengalir di jalanan. Ketinggian air pun mencapai tiga meter,” kata dia.
Baca Juga: Dampak Banjir Bandang yang Terjang Valencia, 72 Orang Dinyatakan Tewas
Orang-orang di kota khawatir banyak korban tewas adalah orang tua yang tak mampu melarikan diri dari banjir tersebut.
“Semua yang bisa mencapai dataran tinggi melakukannya, namun ada orang-orang tua yang bahkan tak mampu membuka pintu depan mereka,” tutur Remedios.
“Namun, akhirnya terjebak di dalam rumah mereka sendiri,” ucapnya.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.