TAIPEI, KOMPAS.TV - Taiwan mengatakan China mengerahkan 125 pesawat, serta kapal induk Liaoning dan kapal-kapal lainnya, dalam latihan militer skala besar di sekitar Taiwan dan pulau-pulau terpencilnya pada Senin (14/10/2024).
Dalam latihan tersebut, China disebut mensimulasikan penutupan pelabuhan-pelabuhan utama dalam sebuah langkah yang menggarisbawahi situasi tegang di Selat Taiwan.
China menegaskan hal itu dilakukan untuk menghukum presiden Taiwan karena menolak klaim kedaulatan Beijing atas pulau tersebut.
Latihan itu dilakukan empat hari setelah Taiwan merayakan berdirinya pemerintahannya pada Hari Nasional, ketika Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan dalam sebuah pidato bahwa China tidak memiliki hak untuk mewakili Taiwan dan menyatakan komitmennya untuk menolak "aneksasi atau perambahan."
"Ini adalah hukuman tegas atas rekayasa terus-menerus Lai Ching-te tentang omong kosong 'kemerdekaan Taiwan'," kata Kantor Urusan Taiwan China dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Associated Press.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan 90 dari 125 pesawat tersebut, termasuk pesawat tempur, helikopter, dan pesawat nirawak, terlihat di dalam zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
Rekor harian itu mencatat pesawat terbang dari pukul 5:02 pagi hingga 4:30 sore. Meskipun demikian, lalu lintas pengiriman tetap beroperasi seperti biasa.
Baca Juga: China Kepung Taiwan Lagi dengan Latihan Militer, Taipei Murka: Provokasi Tak Perlu
Taiwan pun menantang latihan militer skala besar tersebut.
“Militer kami pasti akan menghadapi ancaman dari China dengan tepat,” kata Joseph Wu, sekretaris jenderal dewan keamanan Taiwan, dalam sebuah forum di Taipei, ibu kota Taiwan.
“Mengancam negara lain dengan kekerasan melanggar semangat dasar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelesaikan perselisihan melalui cara damai," tambahnya.
Kantor Kepresidenan Taiwan juga meminta China untuk menghentikan provokasi militer yang merusak perdamaian dan stabilitas regional serta berhenti mengancam demokrasi dan kebebasan Taiwan.
Sebuah peta yang ditayangkan di stasiun penyiaran negara China, CCTV, menunjukkan enam blok besar yang mengelilingi Taiwan yang menunjukkan lokasi latihan militer tersebut, beserta lingkaran yang digambar di sekitar pulau-pulau terpencil Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan enam area tersebut difokuskan pada lokasi-lokasi strategis utama di sekitar dan di pulau tersebut.
Baca Juga: Makin Panas! Presiden Taiwan Sebut Negara Komunis China Mustahil Jadi Tanah Air Mereka
China mengerahkan kapal induk Liaoning untuk latihan tersebut, dan CCTV menunjukkan jet tempur J-15 lepas landas dari dek kapal induk tersebut.
Juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, Kapten Senior Li Xi, mengatakan latihan tersebut berhasil diselesaikan.
Li mengatakan angkatan laut, angkatan udara, dan korps rudal semuanya dimobilisasi untuk latihan tersebut, yang merupakan operasi terpadu.
"Ini adalah peringatan besar bagi mereka yang mendukung kemerdekaan Taiwan dan penanda tekad kami untuk menjaga kedaulatan nasional kami," kata Li dalam sebuah pernyataan di saluran media publik layanan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan dalam sebuah pengarahan harian bahwa China tidak menganggap hubungan dengan Taiwan sebagai masalah diplomatik, sesuai dengan penolakannya untuk mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat.
“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa kemerdekaan Taiwan tidak sesuai dengan perdamaian di Selat Taiwan seperti api dengan air. Provokasi oleh pasukan kemerdekaan Taiwan pasti akan ditanggapi dengan tindakan balasan,” kata Mao.
Baca Juga: Presiden Taiwan Tegaskan Lawan Aneksasi: Republik Rakyat China Tak Punya Hak atas Taiwan
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mengerahkan kapal perang ke tempat-tempat yang ditentukan di lautan untuk melakukan pengawasan dan bersiap siaga.
Mereka juga mengerahkan kelompok rudal dan radar bergerak di darat untuk melacak kapal-kapal di laut. Mereka juga telah melacak 25 pesawat tempur China dan tujuh kapal perang serta empat kapal pemerintah China, meskipun tidak disebutkan jenis kapal apa itu.
Di jalan-jalan Taipei, penduduk mengaku tidak gentar.
“Saya tidak khawatir, saya juga tidak panik, itu tidak berdampak apa pun bagi saya,” kata Chang Chia-rui.
Penduduk Taipei lainnya, Jeff Huang, mengatakan, “Taiwan sekarang sangat stabil, dan saya terbiasa dengan latihan militer China. Saya telah diancam oleh ancaman semacam ini sejak saya masih kecil, dan saya sudah terbiasa dengan itu,” ujarnya.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.