Pada September, hukuman maksimal untuk memberi makan dan mengganggu buaya di Queensland dinaikkan dari USD6.452 (Rp99 juta) ke USD26.000.
Bonnow, yang berasal dari Australia Barat, telah mengganti videonya dengan sebuah permintaan maaf.
“Jadi, kemarin saya pikir akan bagus memberi makan buaya air asin. Kini, ini adalah kasus bodoh untuk alasan yang jelas, yaitu sangat berbahaya memberi makan buaya air asin,” tuturnya.
“Saya tak menyadari memberi makan buaya di Asutralia itu illegal, dan itu sebabnya saya ingin membawa kesadaran pada masalah ini,” tambah Bonnow.
Ia pun menggambarkan keputusannya memberi makan buaya adalah “kesalahan bodoj”.
Penduduk sekitar Sungai Baron, Craig Crawford mengatakan influencer harusnya menggunakan audiens mereka untuk menyebarkan akal sehat.
“Memberi makan buaya tidak hanya bodoh tapi juga illegal, dan dendanya mencapai ribuan. Bahkan berpura-pura atau mengaku melakukan hal itu sudah mengirimkan pesan bodoh ke orang lain,” katanya.
“Sebagai penduduk Far Northern, terlepas dari pendapat orang tentang buaya dan akan mengubah perilaku mereka, serta membuat mereka berkeliaran lebih dekat, menguntit area tersebut dan menunggu manusia," tambah Crawford.
Baca Juga: Netanyahu Ngamuk ke Macron, Sebut Seruan Embargo Senjata ke Israel Memalukan
Petugas Marga Satwa Alexander Peters mengatakan akan sangat mengecewakan jika orang memberi makan buaya hanya untuk mendapat lebih banyak likes di media sosial.
“Memberi makan buaya dengan sengaja adalah perbuatan bodoh dan berbahaya, karena dapat menyebabkan hewan itu belajar mengasosiasikan manusia dengan makanan,” katanya.
“Insiden-insiden sebelumnya telah menunjukkan ketika seekor buaya telah diberi makan, ia mulai mendekati orang lain untuk mencari makanan atau ia akan berkeliaran di tempat mereka sebelumnya diberi makan, menunggu waktu yang tepat,” tambah Peters.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.