Pengumuman itu disampaikan saat Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza dan Lebanon.
Dilansir The Times of Israel, Kamis (26/9/2024), paket bantuan itu mencakup dana pengadaan kebutuhan masa perang senilai USD3,5 miliar yang sudah diterima Israel, dan dana untuk sistem pertahanan udara termasuk sistem antirudal Iron Dome atau Kubah Besi, sebesar USD5,2 miliar.
Media Israel tersebut melaporkan, kepastian pemberian paket bantuan itu diperoleh setelah Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel Eyal Zamir bertemu sejumlah pejabat Departemen Pertahanan AS, termasuk pelaksana tugas Wakil Menteri Pertahanan untuk Urusan Kebijakan Amanda Dory, di Pentagon.
“Investasi substansial ini akan memperkuat secara signifikan sistem-sistem penting seperti Kubah Besi dan David’s Sling serta mendukung pengembangan sistem pertahanan laser bertenaga tinggi dan canggih yang saat ini berada dalam tahap akhir pengembangan,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Israel, seperti dikutip The Times of Israel.
Baca Juga: Kemarahan Iran Atas Serangan Israel Ingin Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah: Kelewat Batas!
Kesepakatan tersebut, kata Israel, menunjukkan “kemitraan erat dan abadi antara Israel dan Amerika Serikat dan komitmen kuat terhadap keamanan Israel.”
Sementara serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 41.586 orang.
Israel juga terus melancarkan serangan ke Lebanon yang diklaim menargetkan Hizbullah, organisasi politik dan paramiliter Lebanon.
Lebih dari 700 orang termasuk sedikitnya 50 anak-anak, dilaporkan tewas di Lebanon.
Serangan udara Israel ke pinggiran Kota Beirut, Lebanon, pada Jumat (27/9/2024) malam waktu setempat, juga menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Hal tersebut diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.