Meski demikian, Pentagon belum mengonfirmasi apakah pasukan tambahan ini akan mendukung evakuasi warga Amerika di Lebanon jika diperlukan.
Penempatan dua gugus tempur kapal induk di Timur Tengah merupakan langkah yang jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, seiring meningkatnya kekerasan antara Israel, Hamas, dan Hizbullah, yang didukung oleh Iran, pemerintahan Biden memerintahkan kapal-kapal induk tersebut untuk beroperasi di wilayah yang sama selama beberapa minggu.
Kapal induk Truman diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk mencapai Laut Mediterania, sementara kapal induk Abraham Lincoln saat ini masih berada di Teluk Arab.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah melakukan serangkaian panggilan telepon dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, untuk mendesak penghentian serangan dan menurunkan ketegangan di wilayah tersebut.
Baca Juga: China Perintahkan Warganya Segera Tinggalkan Israel dan Lebanon di Tengah Eskalasi Konflik
Pada hari Senin, serangan udara Israel menewaskan lebih dari 490 warga Lebanon, termasuk lebih dari 90 perempuan dan anak-anak, menurut otoritas Lebanon. Ini merupakan serangan paling mematikan sejak perang Israel-Hizbullah tahun 2006. Israel telah memperingatkan penduduk di Lebanon selatan dan timur untuk mengungsi menjelang perluasan kampanye udara mereka.
Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad, mengungkapkan bahwa serangan udara Israel telah memaksa ribuan warga Lebanon melarikan diri dari wilayah selatan, terutama dari daerah perbatasan, menuju ke utara.
Pemerintah Lebanon telah membuka sekolah dan institusi lain untuk menampung warga sipil yang mengungsi akibat serangan ini.
Menteri Dalam Negeri Lebanon, Bassam Mawlawi, telah menginstruksikan para gubernur untuk bekerjasama penuh dalam proses evakuasi massal dari wilayah selatan negara itu.
Dalam sebuah pesan yang direkam, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak warga Lebanon untuk mematuhi peringatan evakuasi Israel, dengan menyatakan, “Tolong anggap peringatan ini serius.” Netanyahu menambahkan, “Setelah operasi kami selesai, Anda bisa kembali ke rumah Anda dengan aman.”
Hizbullah telah menembakkan sekitar 9.000 roket dan drone ke Israel sejak Oktober lalu, termasuk 250 roket pada hari Senin. Militer Israel mengklaim bahwa serangan udara mereka pada hari itu menghancurkan 1.600 target Hizbullah di Lebanon, termasuk rudal jelajah, roket jarak jauh dan pendek, serta drone serangan. Militer Israel juga mengklaim bahwa Hizbullah menyimpan senjata di area pemukiman warga, yang menurut mereka menambah kompleksitas serangan udara tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.