Pada bulan Juli, serangan udara Israel juga menghancurkan sebuah sekolah khusus perempuan di Deir al-Balah, menewaskan setidaknya 30 orang yang berlindung di dalamnya.
Militer Israel kembali menyatakan mereka menargetkan pusat komando Hamas yang digunakan untuk mengarahkan serangan terhadap pasukan Israel dan menyimpan senjata.
Konflik ini membuat 90% warga Gaza kehilangan tempat tinggal, menurut data dari PBB. Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk di tengah serangan bertubi-tubi yang dilakukan Israel.
Baca Juga: Jelang Satu Tahun Perang Gaza: Krisis Kemanusiaan Terus Terjadi, Gencatan Senjata Makin Sulit
Militer Israel terus menuduh Hamas menggunakan infrastruktur sipil seperti sekolah, rumah sakit, dan fasilitas PBB sebagai markas operasi mereka.
Namun, bagi warga Palestina, kenyataan di lapangan adalah hilangnya ribuan nyawa tak bersalah akibat serangan yang menghancurkan infrastruktur penting yang seharusnya menjadi tempat perlindungan.
Sejak awal perang ini, Israel telah membantai sedikitnya 41.300 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Serangan ini terus berlanjut dengan intensitas yang meningkat, memperparah kondisi kehidupan warga Gaza yang sudah sangat menderita.
Di hari yang sama, Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa lima pekerja mereka tewas dan lima lainnya terluka akibat serangan Israel yang menghantam gudang kementerian di wilayah Musbah, Gaza selatan.
Ketegangan di kawasan terus meningkat, terutama setelah serangan udara Israel di pinggiran Beirut, Lebanon, yang menewaskan 31 orang termasuk warga sipil dan tokoh penting Hizbullah, Ibrahim Akil dan Ahmed Wahbi, pada Jumat lalu.
Serangan ini memicu balasan dari Hizbullah dengan peluncuran roket yang intens ke Israel utara, yang sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.